Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengalami ketakutan pasca insiden yang menimpa Sergei.
Insiden yang menimpa Sergei terjadi di Salisbury dan mengakibatkan dirinya meninggal dunia dalam beberapa menit saja.
Dikutip dari Daily Mirror, Senin (12/3/2018), Sergei terkena racun syaraf yang mematikan.
Sergei Skipals adalah agen mata-mata Rusia dan perwira Intelijen yang pernah dipenjara pada tahun 2004.
(Kisah Mata Hari, Mata-Mata Jerman yang Menyamar Menjadi Penari Telanjang dan Pelacur)
Sergei dituduh memata-matai Inggris sebagai agen ganda.
Sergei Skripal didakwa mengkhianati negara dengan menjadi mata-mata oleh pengadilan militer Moskow pada Agustus 2006.
Ia dibebaskan ketika pertukaran tahanan pada tahun 2010.
Setelah pembebasannya, Sergei menetap di Salisbury.
Pihak Rusia mengatakan sejak 1990-an Kolonel Sergei membocorkan rahasia negara dengan imbalan US$100.000 (Rp1,4 miliar).
Sergei adalah satu dari empat narapidana yang dilepas Moskow dalam pertukaran dengan 10 mata-mata AS pada 2010.
Pemerintah Rusia membantah jika mereka mencoba membunuh Serge
Laporan polisi menyebutkan jika dalang di balik penyerangan Yulia, anak perempuan Sergei adalah Rusia.
(Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang)
Namun, pasca Insiden yang menimpa Sergei, Vladimir Putin melakukan tindakan yang menunjukan dirinya ketakutan.
Hal ini seolah mengisyaratkan jika Vladimir Putin ketakutan jika ada serangan balik.
Vladimir Putin telah memperkerjakan banyak orang untuk mencicipi makanannya.
Dirinya ketakutan jika menjadi korban agen Sayaraf berikutnya.
(Sebelum Meninggal, Saudara Tiri Kim Jong-un, Diduga Bertemu Dengan Mata-mata CIA)
Selama beberapa tahun, Presiden Rusia tersebut telah mempekerjakan lebih banyak orang untuk memeriksa makanan karena khawatir akan ada serangan.
Bahkan Vladimir Putin juga membawa dokter untuk memeriksa bau sampai suhu serta memastikan makanan tersebut aman dikonsumsi.
Vladimir Putin juga membawa sarung tangan khusus untuk menghentikan bahan kimia yang sengaja menempel di kulitnya. (*)
Bak Toko Emas Berjalan, Syahrini Tenteng Tas Hermes Emas Seharga Nyaris Rp 1 Miliar: Duitnya Ga Berseri
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |