Grid.ID - Milka Boimau, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan meninggal.
Kematian Milka yang bekerja di Malaysia ini bisa dibilang mendadak.
Nah, adik kandung Milka, Agustinus Boimau, menilai, kematian kakaknya itu tidak wajar.
Hal itu karena beberapa saat sebelum meninggal Milka menelepon dirinya.
(BACA : Jual Rumah, Ini Harga Fantastis yang Ditawarkan Tessa Kaunang )
Agustinus menuturkan, kabar meninggalnya sang kakak diterima langsung olehnya melalui sambungan telepon, Rabu (7/3/2018).
Ia dihubungi seorang anggota kepolisian Malaysia bernama Usman.
"Saya ditelepon kakak saya. Dia (Milka) menanyakan kondisi keluarga dan berencana pulang kampung. Dia bilang kalau pulang kampung apakah keluarga masih menerima dia atau tidak," ucap Agustinus, Senin (12/3/2018).
Agustinus pun mengatakan bahwa Milka pulang saja ke kampung dan keluarga akan menerimanya dengan senang hati.
Namun, tak berselang lama, seorang polisi dari Malaysia menelepon dan menginformasikan kabar duka itu.
"Kita lihat ini sangat janggal karena baru selesai telepon lima menit dengan kakak saya, kok, sudah meninggal," ujar Agustinus.
Agustinus menjelaskan, saat Milka menelepon dirinya, terdengar suara beberapa orang sedang ribut menggunakan bahasa Malaysia yang tak dipahaminya.
Beberapa saat kemudian, telepon terputus dan tidak ada lagi komunikasi antara Milka dan dirinya.
(BACA : Tabiatnya Dibongkar Mantan Istri Deddy Corbuzier, Chika Jessica Dihujat Netizen Habis-habisan! )
"Kami keluarga saat ini masih berembuk untuk mengambil sikap karena kematian kakak saya ini janggal. Padahal, selama ini kondisi kakak kami sehat," ucapnya.'
Agustinus mengaku akan menempuh jalur hukum atas kematian kakaknya yang tidak wajar itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga TKI Milka: Baru Selesai Telepon 5 Menit, Kok, Sudah Meninggal"
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |