Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Pernyataan seorang sutradara di India bernama Daniel Shravan mencengangkan publik.
Bagaimana tidak, dalam pernyataannya ia menyebut kalau pemerintah harus melegalkan pemerkosaan selama korbannya tidak dibunuh.
"Pemerintah harus melegalkan pemerkosaan selama tidak ada tindak kekerasan (tidak membunuh korban)," kata Daniel.
Tak hanya itu, Daniel juga menyebut kalau setiap gadis yang berumur lebih dari 18 tahun harus paham tentang seks dan selalu membawa kondom untuk berjaga-jaga.
Daniel menyebut, ketika nafsu laki-laki sudah terpenuhi maka mereka tidak akan berlaku kasar atau bahkan membunuh wanita.
"Terlebih untuk para gadis di India (yang berumur 18 tahun ke atas), mereka harus sadar tentang seks. Logikanya ketika nafsu laki-laki terpenuhi maka mereka tidak akan membunuh perempuan," katanya.
Sontak pernyataan Daniel dikecam oleh berbagai pihak ketika banyak dari masyarakat sedang memperjuangkan kesetaraan gender di India.
Baginya, pemerkosaan sendiri bukan lah kejahatan.
Sedangkan pemerkosaan yang disertai dengan pembunuhan barulah bisa disebut dengan kejahatan.
Daniel menjelaskan, ketika nafsu laki-laki tidak dipenuhi maka di situlah awal mula dari pembunuhan ini
Oleh karena itu, untuk menghindari tindak kekerasan dari pelaku pemerkosaan maka setiap gadis harus mau ketika diajak berhubungan badan dengan catatan memakai kondom.
"Jika kamu akan diperkosa, berikan kondom ke pelaku dan layani nafsunya. Dengan begitu dia tidak akan melukaimu," kata Daniel.
Pernyataan Daniel Shravan disampaikan melalui sebuah postingan untuk menanggapi kasus kematian Priyanka Reddy yang baru-baru ini terjadi.
Namun, seperti yang dilansir dari laman dailymail, pernyataanya Daniel ini sudah dihapus karena banyak menuai kecaman.
(*)
Source | : | dailymail.co |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |