Grid.ID – Menginjakkan kaki ke dalam Taman Sari Royal Heritage Spa, pengunjung langsung disambut dengan wewangian yang memanjakan indera penciuman.
Seketika, pikiran dibuat relaks ketika aroma rempah dan bunga tropis khas keraton, tersaji meski tak kasat mata.
Suasana santai yang mendadak terasa ini, membuat pengunjung bisa sejenak melarikan diri dari hiruk pikuk dan penatnya aktivitas sehari-hari.
Berlokasi di jalan Wahid Hasyim, Thamrin, Jakarta Pusat, meski berada di pusat kota, pengunjung seolah diajak melarikan diri dan melesak ke sebuah kehidupan masa lampau ala keraton.
Berdirinya Taman Sari Royal Heritage Spa terinspirasi dari kolam pemandian bersejarah; Taman Sari Yogyakarta, yang tak lain adalah pemandian keluarga kesultanan di Keraton Yogyakarta.
Taman Sari menjadi tempat kesukaan keluarga kesultanan untuk merawat kesehatan serta kebugaran tubuh, terutama bagi para perempuan.
Perawatan itu dilakukan menggunakan media air atau SPA (Solus Per Aqua) ditambah dengan ramuan herbal.
Adalah Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, yang tak lain adalah cucu dari Susuhunan Pakubuwono X yang lahir dan dibesarkan di Keraton Surakarta Hadiningrat, sebagai penggagas berdirinya Taman Sari Royal Heritage Spa.
Berbekal dari pengetahuan dan pengalaman Mooryati Soedibyo tentang tradisi perawatan kesehatan dan kecantikan ala keluarga Keraton Jawa, kini perawatan dan ramuan rahasia tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat moderen di dalam maupun luar negeri di Taman Sari Royal Heritage Spa.
Filosofi Siklus Perempuan
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Taman Sari Royal Heritage Spa adalah beragamnya jenis perawatan yang ditawarkan.
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |