Grid.ID- Pencopotan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dari posisi Direktur Utama Garuda Indonesia mengungkap banyak 'borok' dari pria yang akrab disapa Ari Askhara tersebut.
Selain kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton yang menjadi pemicu dirinya diberhentikan, ada serangkaian kebijakan Ari yang dianggap kontroversial.
Salah satunya adalah laporan keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2018.
Manajemen Garuda Indonesia dituding telah “memoles” laporan keuangannya hingga membuat Chairal Tanjung merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Dony wakil dari Finegold Resources Ltd menolak laporan tersebut.
Baca Juga: Setelah Sebuah Foto Ungkap Hal Ini, Seorang Bocah Harus Rela Kehilangan Satu Matanya
“Tadi tidak dibacakan surat keberatan kami karena tadi pimpinan rapat menyatakan cukup dengan dinyatakan dan sudah dilampirkan di Annual Report (2018),” ujar Chairal Tanjung, Komisaris GIAA di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Chairal Tanjung yang merupakan adik kandung dari Chairul Tanjung berkah menolak laporan tersebut karena memiliki saham yang cukup besar di GIAA.
Jumlahnya pun benar-benar tak main-main untuk lingkup perusahaan swasta.
Lantas, siapa sajakah pemilik saham perusahaan penerbangan pelat merah tersebut?