Grid.ID - PT. Garuda Indonesia Tbk (Persero) belakangan jadi sorotan publik.
Hal ini terjadi setelah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan bersih-bersih di Garuda akibat dari kasus penyelundupan moge Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dilakukan oleh eks Dirut Garuda Ari Askhara.
Sebagai maskapai 'flag carrier', Garuda Indonesia memiliki catatan sejarah panjang, bahkan sejak perang kemerdekaan saat pesawat jenis Dakota RI-001 Seulawah disumbangkan rakyat Aceh untuk menjadi armada pertama Garuda.
Sebagai BUMN, nasib bisnis Garuda Indonesia tak luput dari pasang surut pergantian rezim pemerintah.
Melansir dari Historia, Garuda Indonesia pernah nyaris bangkrut karena utang yang besar kepada para keditur asing.
Utang dalam dolar digunakan untuk menutupi kerugian selama tujuh tahun maskapai penerbangan nasional itu.
Kondisinya menjadi sangat parah ketika krisis ekonomi pada 1998.
Nilai tukar rupiah meroket menjadi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.
Presiden Soeharto menugaskan Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng, untuk menyelamatkan Garuda.
“Ini tentang Garuda yang akan dibangkrutkan oleh krediturnya. Tugas saudara menyelamatkan agar Garuda tidak di-grounded karena Garuda membawa bendera Republik,” kata Soeharto.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya