Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Seorang aktor tampan Malaysia, Zul Ariffin, membantah kalau dirinya terlibat dalam sebuah video panas yang baru-baru ini beredar di media sosial.
Melansir dari laman Asia One, Zul Ariffin mengungkapkan kekecewaan atas beredarnya isu miring saat diwawancarai oleh sebuah media lokal Xtra.
Dia menyebut kalau sekelas Mark Zuckerberg saja bisa diedit dan dipakai wajahnya secara bebas pada video deepfake, apalagi dia.
Zul Ariffin pun menyebut kalau dirinya menjadi korban atas tindakan tidak bertanggung jawab orang lain yang iseng memakai mukanya di video panas ini.
"Sangat mudah untuk menemukan wajah tokoh terkenal lain di video-video deepfake seperti ini. Namun saya tidak pernah membayangkan kalau saya akan menjadi salah satu korbannya," kata Zul Ariffin.
Zul Ariffin juga tidak berharap kalau dirinya menjadi korban deepfake video karena ia pikir kasus seperti ini hanya terjadi pada politikus saja.
Melansir dari laman New Straits Times, deepfake sendiri adalah sebuah teknologi terkini yang memungkinkan wajah siapa pun untuk dipakai dan ditumpangkan ke sebuah video hingga layaknya asli.
Sementara itu, penutupan akun Instagram Zul Ariffin yang tiba-tiba juga membingungkan warganet.
Akun tersebut tutup pada Selasa (10/12/2019) lalu, sesaat setelah video panas yang mempertontonkan sosok mirip dirinya beredar di Twitter.
Baca Juga: Bakal Konser di Padang Savanah NTT, Slank Akan Tinggalkan Camping Ground untuk Destinasi Wisata Baru
Namun sebuah laman fansbase, Zul Ariffin Fan Club (ZAFC), menjelaskan kalau akun Instagram idolanya tersebut belum diretas.
Ditambahkan, kalau Zul sendiri lah yang memutuskan untuk menonaktifkan menggunakan platform media sosial tersebut.
Sebagai tambahan informasi, Zul Arifin adalah salah satu aktor Malaysia yang lahir pada 25 Oktober 1986 di Taiping, Perak.
Melansir dari Wikipedia, dia mulai kariernya pada 2008 melalui drama Awan Dania sebagai Scha Al-Yahya.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | Asia One |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |