Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Grid.ID - Kisah tragis harus dialami oleh siswa kelas XI di Jambi ini.
Ia memutuskan untuk mengakhiri nyawanya karena diduga karena tidak dapat mengikuti pelajaran.
Sebelum melakukan aksi bunuh dirinya, siswa SMA itu sempat menceritakan bahwa pelajaran di SMAnya terlalu berat dan tidak kuat.
Dikutip Grid.ID dari TribunJambi.com pada Rabu (11/12/2019), RR yang merupakan siswa baru di SMAnya, melakukan aksi nekatnya dan gantung diri karena sulit mengikuti pelajaran.
"Kalau wasiat atau pesan tidak ada tingalkan korban. Hanya saja, beberapa hari terakhir memang almarhum sering murung dan susah tidur," jelas Bujang, paman korban pada Rabu malam, seperti dikutip Grid.ID dari TribunJambi.com.
"Memang malam tadi dia sempat cerita ke bapak mamaknya kalo pelajaran di SMA terlalu berat dan dirinya merasa tidak kuat," tambahnya.
RR yang merupakan warga Teluk Majelis, Kabupaten Tanjab Timur, Jambi, ditemukan dalam keadaan menggantung dengan sebuah tali di teras rumah, pada Rabu (11/12/2019).
Kepala sekolah SMAN 9, tempat RR bersekolah turut berbelasungkawa atas meninggalnya murid di sekolahnya tersebut.
Dirinya tak menyangka bahwa RR akan nekat melakukan aksi bunuh diri.
Menanggapi adanya isu karena pelajaran yang terlalu berat, Lubis yang merupakan Kepala Sekolah SMAN 9 menjelaskannya.
Lubis juga menuturkan bahwa sebelumnya RR merupakan siswa pesantren dan baru dua minggu pindah ke SMAN 9.
"Ia, RR sendiri merupakan siswa baru di SMAN 9 ini, kurang lebih berjalan dua minggu. Tapi memang selama dua minggu tersebut hanya pada minggu pertama dirinya aktif sekolah jelang minggu kedua dirinya kerap absen," ujarnya yang dikutip dari TribunJambi.com.
Pihaknya menyangkal bahwa kematian RR disebabkan karena pelajaran yang terlalu berat.
"Kalau permasalahan sekolah, kemungkinan besar bukan karena itu penyebabnya. Mungkin masalah pribadi atau permasalahan lain," tegasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan namun terlihat ada bekas jeratan tambang pada bagian leher korban.
Kejadian gantung diri pada pelajar juga tidak hanya sekali ini saja.
Pernah terjadi kasus yang sama di daerah Maluku Utara.
M yang merupakan salah satu siswa SMK di Kota Ternate, Maluku Utara ditemukan menggantung dirinya oleh adik kandungnya di rumahnya pada Selasa (3/12/2019)
IM adik korban yang saat itu pulang bermain melihat kakaknya sudah tak bernyawa langsung memanggil orang sekitar rumah.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, korban bersama ketiga adiknya diketahui hidup sendiri, karena kedua orang tuanya bekerja di luar Ternate sebagai pekerja tambang.
Sebelum menggantung dirinya M sempat menanyakan makanan dan uang pada adiknya AM yang merupakan adik ketiga korban.
"Pulang sekolah tadi sudah ada kakak di rumah, dia tanya makanan terus saya bilang ada di atas meja. Terus dia bilang lagi hanya nasi saja ini, kenapa ikan sudah habis?" tutur AM yang dikutip dari Kompas.com.
"Saya pun memilih diam, setelah itu dia tanya uang 5 ribu di atas meja, saya bilang tidak tahu. Setelah itu saya keluar bermain, tak lama saya dapat telepon kalau kakak gantung diri," tambahnya.
Saat ini Kapolsek Ternate Utara Iptu Efrian Batiti membenarkan kabar tersebut dan sedang mendalami kasus.
"Iya benar ada kejadian seorang sisa SMK 2 Negeri Kota Ternate ditemukan tewas gantung diri dan kasusnya saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujar Efrian.
(*)
Source | : | kompas,Tribun Jambi |
Penulis | : | Fabia Nurmauli Rosales |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |