Grid.ID - Rasanya kedua negara adidaya Rusia dan Amerika Serikat tak pernah berhenti membuat senjata baru.
Tujuannya jelas, untuk memperkuat pertahanan masing-masing negara.
Dikutip Grid.ID dari artikel terbitan Bastille Post 13 Maret 2018, mRusia berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik.
Rudal tersebut dinamai 'Kinzhal'.
(BACA: Kota Ini Akan Diancam Dengan Rudal Nuklir oleh Korea Utara, Inilah 6 Fakta Wisata di Guam)
Kinzhal diklaim mampu membawa nuklir sebagai hulu ledaknya.
Selain itu rudal ini mampu melaju dengan kecepatan hipersonik.
Asal tahu saja Hipersonik merupakan kecepatan tertinggi yang bisa dicapai teknologi manusia saat ini.
Dalam video yang diunggah oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan sebuah jet tempur MiG-31.
MiG-31 itu kemudian terbang dengan menggotong rudal Kinzhal untuk diuji coba.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa rudal tersebut, masih membawa hulu ledak konvensional.
Setelah ditembakkan dari MiG-31, rudal Kinzhal dapat mencapai sasaran secara tepat di lokasi tembak Rusia selatan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin megatakan Kinzhal akan memperkuat kemampuan militer Rusia secara signifikan.
Ia juga menambahkan dengan adanya Kinzhal membuat sistem pertahanan rudal Amerika menjadi 'tidak berguna.'
Putin mengatakan Kinzhal mampu melaju 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara (Hipersonik).
Kinzhal mampu menjangkau sasaran sejauh 2.000 kilometer (1.250 mil) dari tempatnya diluncurkan.
Kinzhal juga mampu membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional.
Pihak militer Rusia menyatakan bahwa mereka mampu menghancurkan target darat dan kapal angkatan laut dengan bermodalkan Kinzhal.
Selain itu Putin berujar Kinzhal sudah aktif beroperasi dengan ditempatkan di salah satu Distrik Militer Selatan Rusia.
Diketahui bahwa sistem pertahanan rudal tercanggih Amerika saat ini bertumpu pada Rudal Patriot.
Rudal ini nyatanya juga dipakai oleh negara-negara sekutu AS seperti Belanda, Jerman dan Korea Selatan.
(*)
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |