Grid.ID - Heather Crowson (33), seorang ibu yang pemberani menolak mengaborsi bayinya.
Kisah Heather ini terjadi di akhir tahun 2010.
Awalnya, di tengah kehamilan Heather ada sesuatu yang tidak beres.
Kemudian dokter yang menganjurkan agar menemui spesialis untuk masalah kehamilannya itu.
(BACA : Tak Lagi Diam, Chika Jessica Pamer Postingan Terbaru Setelah Kalina Ocktaranny Blak-blakan )
Nah, dokter yang menangninya menganjurkan Heather untuk pergi ke Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford, Inggris.
Setelah itu, baru diketahui bayi yang ada di kandungnannya itu memiliki kelainan HLHS (Hypoplastic left heart syndrome).
Dikutip dari Klikdokter.com, HLHS adalah kelainan bawaan sejak lahir yang berdampak pada aliran darah ke jantung.
Ketika janin berkembang pada masa kehamilan, bagian kiri dari jantung penderita kondisi ini tidak terbentuk secara sempurna.
(BACA : Cara Memasak Nasi Putih Tanpa Takut Bertambah Berat Badan, Sudah Terbukti Secara Ilmiah )
Pada bayi penderita penyakit ini, bagian kiri dari jantung tidak dapat memompa darah bersih ke seluruh tubuh.
Mendapati bayinya mereka mengalami HLHS, dokter yang menanganinya menanyakan apakah kehamilannya akan diakhiri.
Pasalnya, penyakit itu tidak ada obatnya.
"Kami ditanya tiga kali. Setiap kali ditanya kami bilang tidak," kata Heather dikutip Grid.ID dari Mirror.co.uk.
(BACA : Kapok Sesumbar Soal Kehamilan, Vicky Prasetyo dan Angel Lelga Baru Mau Jalankan Program Hamil )
Hingga akhirnya bayi Heathe lahir dan diberi nama Cayden.
Tepat dengan dugaan dokter, Cayden lahir dengan kondisi setengah hati.
Lahir dengan kondisi seperti itu, Cayden membutuhkan perawatan intensif.
Tapi beruntung, Heather bisa membawa pulang Cayden ke rumahnya.
(BACA : Tampil Simpel Saat Foto Bareng Olla Ramlan, Sepatu Nagita Slavina Justru Bikin Gagal Fokus! )
Namun, dia harus tetap berhubungan dengan rumah sakit untuk perawatan Cayden.
Hingga akhirnya hari terburuk tiba.
Pada usia 10 minggu, Cayden harus meningal karena serangan jantungnya.
Cayden kecil meninggal pada tanggal 17 Februari 2011 di rumah sakit. (*)
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |