Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Grid.ID - Sebanyak 8 peserta didik anggota Brimob tersambar petir saat melakukan kegiatan di puncak Gunung Ringgit, Kabupaten Pasuruan Senin (16/12/2019).
Tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Saat ini jenazah telah tiba di kediamannya masing-masing.
Dilansir dari Surya.co.id pada Selasa (17/12/2019), proses pemakaman salah satu anggota Brimob, Fredi Kusbiantoro diiringi isak tangis oleh keluarga dan kekasihnya.
Sejumlah karangan bunga ucapan belasungkawa tampak terpajang di sepanjang Jalan Ki Ageng Bendoroto, Dusun Bareng, Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Jenazah Fredi tiba pukul 12.23 WIB, dengan iring-iringan mobil.
Baca Juga: Tidur Pakai Kipas Angin Semalaman, Seorang Nenek di Thailand Tewas dengan Tubuh Kaku
Ratusan anggota kepolisian dari berbagai kesatuan tampak berada di depan rumah duka.
Prosesi pemakaman Fredi dilakukan dengan upacara secara dinas kepolisian.
Saat jenazah tiba, isak tangis mulai terdengar dari keluarga dan seorang wanita berpakaian serba hitam.
Wanita yang ternyata kekasih almarhum itu menangis saat menyambut jenazah.
Dewi Zuniawati, kekasih Fredi ini sengaja datang sendiri dari Tulungagung untuk menyaksikan pemakaman kekasihnya itu.
"Iya, pacarnya Fredi, baru pacaran sejak Februari kemarin," ujar Atik Surayani sepupu korban yang dikutip dari Surya.co.id.
Baca Juga: Di Negara Ini, Tikus Jadi Makanan Sehari-hari, Harga Dagingnya Bahkan Jauh Lebih Mahal dari Ayam
Dewi sendiri ternyata baru sekali diajak kerumah Fredi dan dikenalkan pada orang tuanya.
Dewi yang tampak sangat terpukul atas kepergian sang kekasih, sampai tak kuat berdiri dan dipegangi oleh 2 orang anggota keluarga Fredi.
Meski berat dan merasa sangat terpukul, Dewi tetap ikut menghantar kepergian kekasihnya, walau diguyur hujan deras.
Di sisi lain, proses pemakaman Bripda Wisnu Mukti S yang juga menjadi korban, diselimuti hujan dan rasa duka mendalam.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (18/12/2019), jenazah Wisnu dimakamkan di tempat asalnya di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada Selasa (17/12/2019).
Baca Juga: Niat Teman Bercanda Saat Tarik Kursi, Malah Buat Gadis Ini Lumpuh
Bripda Wisnu dimakamkan persis di belakang rumahnya.
Menurut Suryanto, kakak sepupu korban, Bripda Wisnu adalah sosok yang berbakti kepada orang tua.
Sebelum musibah terjadi, Wisnu sempat video call dan meminta restu pada orang tua.
"Dua hari kemarin sebelum dia naik ke gunung, persiapan mau naik ke gunung, dia video call, minta doa restu," ujar Suryanto di rumah duka.
"Karena kan waktu penyeberangan sudah selesai, dia izin minta doa mau naik gunung," lanjutnya.
Banyak karangan bunga ucapan belasungkawa berjajar di rumah duka.
Baca Juga: Miliki Museum Nyeleneh, Pria di Tulung Agung ini Kumpulkan Tali Pocong Hingga Keranda Sial
Sejumlah karangan bunga datang dari alumni SMAN 1 Dukun 2015, Kapolres Magelang AKBP Pungky Bhuana Santoso dan Dansat Brimob Polda Jateng Kombes Pol Tory Kristianto.
Selain itu ada juga dari Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Dankor Brimob Polri Irjen Pol Anang Revandoko, dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. (*)
5 Rekomendasi Drakor Tentang Kawin Kontrak Paling Seru, Dibintangi Yoo Yeon Seok hingga Song Hye Kyo
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Fabia Nurmauli Rosales |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |