Grid.id - Memasuki musim penghujan, banyak sekali anak-anak atau bayi yang akhirnya tertular penyakit batuk dan pilek.
Ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh mereka sedang menurun.
Ketika bayi dan anak-anak tidak kunjung sembuh batuk-pileknya, banyak orangtua yang lantas membawa mereka untuk menjalani terapi uap.
Baca Juga: Kenali Gejala Diabetes Tipe 1, Salah Satunya Ketika Anak Mengompol Lagi Padahal Sudah Lama Tidak
Terapi uap pada dasarnya digunakan untuk melebarkan saluran napas yang tadinya sempit.
"Kalau pada batuk yang tidak ada penyempitan saluran napas tidak berguna,” ujar dokter spesialis anak dr. Eugenia Permatami H, SpA atau dokter Tami dalam peluncuran Essential Oil Mommy Time, di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2019).
Ia menambahkan, biasanya orangtua merasa buah hatinya lebih baik setelah mendapatkan terapi nebulizer.
“Itu yang ada nanti hanya sensasi sugesti, merasa mendingan setelah diuap,” ujar Tami.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |