Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Sepertinya, helicopter parenting bukanlah hal yang terlalu baik untuk diterapkan pada anak-anak.
Pasalnya pola asuh ini cenderung menghambat perkembangan si kecil untuk menjadi anak yang mandiri.
Sehingga menghentikan penerapan pola asuh helikopter adalah keputusan yang tepat.
Seperti kebiasaan buruk lainnya, menghentikan penerapan pola asuh helikopter bukanlah hal yang mudah.
Kamu bisa melakukannya secara perlahan-lahan dan bertahap.
Melansir dari laman afineparent, Grid.ID telah merangkum beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk berhenti menerapkan pola pengasuhan helikopter.
Seperti apa caranya? langsung simak di sini yuk.
1. Buatlah daftar apa yang akan kamu lakukan
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah merenungkan kembali apa saja yang sudah kamu lakukan selama ini.
Sehingga, kamu bisa melihat hal apa saja yang sekiranya harus diperbaiki.
(BACA: Tips untuk Ibu Millennials dalam Mengasuh Anak Remaja dari Sarah Sechan, Simak yuk!)
Buatlah daftar apa saja yang harus kamu lakukan ke depannya.
Sehingga ketika kamu lupa, daftar tulisan itu akan menjadi pengingat bagimu.
2. Gunakan pendekatan yang bertahap
Berhenti dari kebiasaan buruk bukanlah hal yang mudah.
Begitu juga untuk berhenti dari pola pengasuhan helikopter.
Lihat kembali daftar hal yang akan kamu lakukan, cobalah satu per satu selama beberapa bulan.
Jika sudah bisa rutin melakukannya, teruskan menjadi kebiasaan yang lebih baik.
3. Belajarlah untuk menerima kenyataan tidak ada yang sempurna
Tidak ada pekerjaan yang selalu sempurna.
Begitu pula dengan pekerjaan yang dilakukan orangtua anak-anak.
Berhentilah menuntut kesempurnaan dari dirimu sendiri maupun anak-anak mulai sekarang.
4. Berikan kesempatan anak-anak untuk belajar
Si kecil tidak akan pernah bisa menjadi anak yang mandiri jika kamu masih selalu membayanginya.
Tidak ada salahnya memberinya kesempatan untuk menjadi anak yang lebih maju dan mandiri.
Sesekali biarkan dia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa ada campur tangan orangtua.
(BACA: Anak Telah Memasuki Masa Remaja, Inilah yang Selalu Diterapkan Sarah Sechan kepada Sang Anak)
5. Biarkan si kecil belajar mengambil konsekuensiya
Tidak ada pekerjaan tanpa risiko.
Setiap hal yang kita lakukan pasti ada konsekuensi yang harus kita tanggung.
Berhentilah menjadi orangtua yang selalu membayangi si kecil.
Biarkan dia mulai mengerjakan segala sesuatunya sendiri dan menerima semua konsekuensinya.
Mudah kan caranya?(*)
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |