Grid.ID - Hari Ibu 2019 telah tiba namun apakah kamu tahu tentang sejarah Hari Ibu?
Ya, hari Ibu 2019 ternyata memiliki sejarah hari Ibu yang panjang.
Bahkan, di balik perayaan hari Ibu 2019 yang kita rayakan hari ini, ada sejarah hari Ibu yang memiliki kisah sedih di baliknya.
Hari Ibu, sebenarnya berawal dari ungkapan berkabung untuk para perempuan yang ditinggalkan oleh suami di medan perang.
Baca Juga : Hari Ibu : Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Mengungkapkan Rasa Cintamu
Dilansir Grid.ID dari Kompas, Anna Jarvis adalah orang pertama yang mempopulerkan Hari Ibu di seluruh dunia.
Pada tahun 1850an, Anna dengan organisasi Ann Reeves Jarvis menggelar acara Hari Ibu dengan mendirikan kelompok kerja.
Kelompok ini mengemban misi untuk memperbaiki sanitasi dan menekan angka kematian bayi dengan cara melawan penyakit dan mengurangi pencemaran susu.
Tak hanya berkutat dengan misi tersebut, kelompok ini juga merawat para tentara dari kedua pihak yang terluka dalam perang saudara di AS tahun 1861-1865.
Baca Juga : Alasan Indonesia Jadi Satu-satunya Negara yang Rayakan Hari Ibu pada 22 Desember
Tak berhenti disini, setelah perang usai Anna Jarvis juga membuat strategi untuk menyatukan pihak yang bertikai.
Ia menggelar piknik Hari Persahabatan Ibu dan acara lainnya.
Seorang komposer wanita bernama Julia Ward Howe juga menerbitkan sebuah teks Proklamasi Hari Ibu (1870).
Isi proklamasi tersebut adalah meminta wanita untuk mengambil peran politik aktif dalam mempromosikan perdamaian.
Di saat yang bersamaan, Anna Jarvis menyelenggarakan Hari Persahabatan Ibu untuk semua orang di negaranya.
Anna Jarvis sendiri tidak pernah memiliki seorang anak.
Baca Juga : Lomba Menulis Surat di Hari Ibu Jadi Asal Mula Munculnya Peringatan Hari Ayah Nasional di Indonesia
Namun ia terinspirasi untuk membuat Hari Ibu ini dari kematian ibunya pada tahun 1905.
Terbentuknya Hari Ibu
Seluruh keluarga berkumpul untuk acara Jarvis's Hometown of Grafton di sebuah gereja yang sekarang bernama Mother's Day Shrine atau Kuil Hari Ibu di Virginia Barat (10/5/1908).
Selain di Virginia, Kuil Hari Ibu ini juga didirikan di Philadelphia, tempat tinggal Jarvis saat itu, serta di beberapa kota lainnya.
Dari sinilah Hari Ibu mulai populer dan merambah ke berbagai kota di seluruh negara bagian AS.
Baca Juga : Ucapkan Selamat Hari Ibu, Mamanya Steffi Zamora Jadi Sorotan, Muda Banget!
Hal ini rupanya didukung oleh pemerintah AS saat itu dengan diresmikannya Hari Ibu oleh Presiden Woodrow Wilson yang jatuh pada hari minggu kedua di bulan Mei dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Menurut Antolini, penulis buku Memorializing Motherhood: Anna Jarvis and the Defense of Her Mother's Day, Hari Ibu bukan untuk merayakan semua ibu namun untuk merayakan ibu terbaik yang pernah kamu kenal, ibumu sendiri.
Perjuangan Anna Jarvis hingga Meninggal Dunia
Menurut Anna Jarvis, momen Hari Ibu ini disalahgunakan dengan timbulnya tambang emas komersil seperti penjualan bunga, permen dan kartu ucapan.
Hal ini menimbulkan amarah Jarvis yang kemudian memboikot dan mengancam tuntutan hukum serta memprotes ibu negara Eleanor Roosevelt yang menggunakan Hari Ibu untuk mengumpulkan dana amal.
Ia juga memprotes konvensi penjual manisan di Philadelphia pada tahun 1923.
Anna Jarvis kemudian kembali menentang organisasi The American War Mothers yang memakai Hari Ibu untuk penggalangan dana dan menjual anyelir hingga ia ditangkap karena dianggap mengganggu.
Baca Juga : Iis Dahlia Mengaku Tak Diberi Kejutan Saat Hari Ibu, Begini Reaksi Pada 2 Anaknya
Perjuangan serupa terus berlanjut untuk menghentikan hal-hal yang dianggap Anna Jarvis mengambil keuntungan dari Hari Ibu sampai tahun 1940an.
Aktivis ini hanya ingin mengembalikan makna Hari Ibu yang sesungguhnya.
Setelah perjuangan hingga titik penghabisan hidupnya, Anna Jarvis meninggal dunia dengan kondisi memprihatinkan.
Ia meninggal di sebuah sanatorium dalam keadaan demensia tanpa uang sepeserpun.
Baca Juga : VIDEO: Di Hari Ibu, Wulan Guritno Malah Sakit Hati Karena Hal ini
Padahal jika mau Anna Jarvis bisa mendapatkan keuntungan dari Hari Ibu yang ia populerkan.
Hari Ibu di Dunia
Hari Ibu yang dipopulerkan oleh Anna Jarvis akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Setiap negara memiliki tanggalnya sendiri dan cara masing-masing yang berbeda.
Di Jasirah Arab, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 21 Maret yaitu bertepatan dengan awal musim semi.
Di Panama, Hari Ibu dirayakan pada tanggal 8 Desember.
Baca Juga : Mengharukan, Inilah Ucapan Selamat Hari Ibu dari Melanie Subono Untuk Semua Perempuan Indonesia
Di Thailand, Hari Ibu diperingati pada tanggal 12 Agustus yang bertepatan dengan ulang tahun Ratu Sirikit.
Sementara di Inggris, Hari Ibu dirayakan pada hari minggu keempat pada masa Prapaskah.
Hari Ibu di Indonesia
Seperti telah kita ketahui, Indonesia merayakan hari Ibu setiap tanggal 22 Desember.
Dilansir Grid.ID dari Banjarmasin Post, tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang hari-hari Nasional yang bukan hari libur.
Tanggal ini ditetapkan berdasarkan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada tahun 1928.
Dalam kongres ini, perempuan-perempuan dari 30 organisasi di Jawa dan Sumatera berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat memperjuangkan kemerdekaan.
Selain itu, mereka juga mengemban misi perbaikan nasib kaum perempuan.
Antara lain isu peran perempuan dalam pembangunan bangsa, menghentikan perdagangan anak dan perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan ibu dan balita hingga pengurangan pernikahan usia dini.
Baca Juga : Selamat Hari Ibu, Inilah Sederet Public Figur yang Beri Ucapan Spesial Untuk Sang Bunda
Kemudian mereka juga sepakat mengirimkan mosi untuk pemerintah kolonial untuk menambah sekolah bagi anak perempuan.
Kongres Perempuan Indonesia itu saat ini berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Menilik sejarah Hari Ibu di Indonesia, peringatan ini lebih kepada penghargaan pada perjuangan seluruh wanita Indonesia. (Grid.ID/ Ayu Wulansari)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Hari Ibu 2018: Ada Kisah Menyedihkan di Balik Sejarah Hari Ibu yang Kita Rayakan Sekarang
(*)
Source | : | grid |
Penulis | : | None |
Editor | : | Irene Cynthia |