Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Festival seni berbasis teknologi, Wave of Tomorrow mulai digelar pada Jumat (20/12/2019) lalu, di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Di hari pertama Wave of Tomorrow, para kreator memancarkan senyum tanda kebahagiaan.
Mona Liem, seorang artpreneur dan curator Indonesia yang berdomisili di Swiss, merupakan figur di balik penentuan line up kreator dan turut andil dalam merancang konsep Wave of Tomorrow.
Ia membeberkan bahwa festival yang memasuki tahun kedua tersebut akan membawa berbagai transformasi karya dari para kreator progresif.
"Publik mungkin sudah mendengar bahwa Wave of Tomorrow akan hadir kembali," kata Mona Liem.
"Namun yang mungkin mereka belum benar-benar tahu bahwa Wave of Tomorrow kali ini akan semakin interaktif dengan berbagai karya multi-disiplin yang ahead of its time," lanjutnya.
"Bahwa kami memilih para kreator yang terlibat berdasarkan progres mereka. Contohnya Sembilan Matahari, dari yang tadinya dikenal sebagai visual mapping artists, kini bereksplorasi dengan instalasi kinetik dan robot."
"Lalu Kinara Dharma yang tahun lalu menghadirkan visual mapping interaktif, kini akan membangun sebuah instalasi audio visual dengan eksperimen sosial,” sambung Mona.
Lebih lanjut ia juga menerangkan bahwa demi menghadirkan sebuah pengalaman yang unik dan penuh transformasi, Mona tidak hanya menantang para kreator Tanah Air untuk bereksperimen.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |