Padahal ketiga nomor pejabat PT KAI itu hanyalah fiktif dan milik FTS.
Seperti diberitakan Wartakota sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa otak penipuan ini adalah FTS.
Sedangkan IL memainkan perannya untuk mencari calon korban.
"Rata-rata korban atau yang disasar adalah Sarjana atau lulusan S1 baru. Pelaku mengklaim mampu memasukkan kerja di PT KAI dengan jabatan tertentu atau khusus.
"Mulai dari sekretaris, operator, hingga kepala stasiun kereta api, tanpa tes dan seleksi," ungkap Yusri.
Baca Juga: Soal Tragedi Surabaya Membara, Humas PT KAI: Masinis Sudah Berupaya Kurangi Kecepatan
Dari penuturan Yusri, setiap korban dimintai uang sebanyak Rp 1 juta hingga Rp 4 juta.
"Selama 4 bulan terakhir, ada sedikitnya 43 korban yang berhasil mereka perdayai. Dari jumlah itu, 19 orang sudah melapor ke polisi."
"Total kerugian sementara dari 19 korban mencapai Rp 140 Juta," imbuhnya.
Para pelaku bahkan meminta korban untuk datang ke Stasiun Gambir, untuk mengisi formulir.
Baca Juga: Dari Karyawan PT KAI yang Jujur Sampai Impor Kereta Api Bekas Jepang yang Terungkap
Source | : | Kompas.com,Wartakota |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |