Grid.ID - Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan sebuah foto retakan permukaan laut yang viral.
Foto retakan permukaan laut itu pertama kali dibagikan di akun Facebook Muhammad Alexander Zen, pada Kamis (19/12/2019) kemarin.
Dari foto yang beredar viral, terlihat permukaan laut terbelah menjadi dua.
Meski begitu, tidak ada sumber yang jelas dari foto yang diunggah oleh akun Muhammad Alexander Zen tersebut.
Melansir laman Facebook milik Alexander via TribunWow, akun tersebut memberikan peringatan kepada masyarakat Lombok untuk selalu bersiaga terhadap potensi gempa.
Akun tersebut juga menyebutkan bahwa akan ada potensi gempa seperti yang disebutkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Tak hanya menyebutkan potensi gempa, akun tersebut juga menyarankan kepada masyarakat Lombok untuk mempersiapkan diri.
"Nestapa Lombok belum Berakhir laut mulai Retak2 Sudah..
Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..
"PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...
"Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa.
"Sahabat LIPI, LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan.
"Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa," tulis akun Alexander.
Unggahan Alexander itu sudah dibagikan sebanyak 7.200 kali dan mendapat komentar sebanyak 3.600 komentar, per Kamis (26/12/2019) ini.
Mengenai foto retakan permukaan laut yang beredar, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
Melansir laman Kompas.com, Kamis (26/12/2019), Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menegaskan bahwa kabar yang beredar adalah hoaks.
"Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar.
"BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).
Baca Juga: Kehadiran Ballistik Boyz Gemparkan Penggemar di Jakarta!
Dari penuturan Daryono, gempa yang mengguncang Lombok pada tahun lalu tak ada hubungannya dengan zona megathrust di Samudera Hindia.
Dan tidak bisa disebut mendatangkan potensi gempa bagi pulau Jawa.
"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia.
"Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," imbuhnya.
Baca Juga: Main Film Ashfall, Suzy Terjebak dalam Mobil saat Gempa Dahsyat Melanda Korea Selatan!
Daryono menambahkan bahwa saat ini belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.
Sehingga jika ada kabar yang menyampaikan prediksi tentang adanya gempa, maka bisa dipastikan kabar tersebut adalah hoaks.
"Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya.
"Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoaks tersebut dan tak ikut menyebarkannya," ungkap Daryono.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |