Tak fokus dengan pelajaran yang mungkin dianggapnya membosankan kala itu, Saruhashi muda mengalihkan fokusnya pada hal yang lain.
Baca Juga: Ditembak Pemain AC Milan, Ternyata Ini 8 Pesona Si Cantik Dilraba Dilmurat!
Fokus Saruhashi kala itu tertuju pada jendela kelas yang berada di sampingya.
Ia termenung memandangi hujan yang turun rintik-rintik di luar kelas melalui jendela tersebut.
Dari hal sederhana ini, Saruhashi pun mulai bertanya-tanya.
Apa kiranya yang membuat hujan turun?
Perjalanannya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang cukup simple itu pun membawanya menjadi wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957.
Baca Juga: Jadi Transgender, Dinda Syarif Tetap Ingin Mati Sebagai Laki-Laki!
Saruhashi sendiri terkenal karena penelitiannya yang inovatif sebagai seorang geokimiawan.
Dia adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, Tingkat pH, dan klorinitas.
Penelitannya ini pun menghasilkan rumusan klasifikasi 'Tabel Saruhashi' yang terbukti sebagai metodologi yang sangat berharga bagi para ahli kelautan di seluruh dunia hingga sekarang.
Dia juga mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif yang melintasi samudera .
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Siti Umaiya |
Editor | : | Siti Umaiya |