Grid.ID - Perangkat baterai portabel (powerbank) memang sering kali menjadi penyelamat saat baterai smartphone "sekarat".
Namun, banyak pengguna yang sering kali mengisi daya lewat powerbank meski tidak sedang dalam kondisi darurat dan sebenarnya memungkinkan penggunaan charger.
Hentikan kebiasaan nge-charge smartphone seperti itu karena bisa bikin daya tahan baterai berkurang.
Tak seperti charger via listrik, powerbank tidak sepenuhnya mengalirkan daya yang stabil dan sesuai spesifikasi smartphone, ditambah lagi dengan banyak beredarnya powerbank dengan kualitas rendah.
Kebiasaan buruk lain yang perlu distop adalah men-charge smartphone menggunakan laptop atau PC melalui kabel data.
Seperti powerbank, arus listrik dari komputer tidak dirancang untuk mengisi daya smartphone sesuai standar.
Jadi, mulai sekarang, hanya gunakan powerbank dan komputer jika benar-benar dalam keadaan darurat.
Baca Juga: Jus Wortel Jadi Rahasia Kecantikan Nagita Slavina dan Tasya Kamila, Simak Manfaatnya Bagi Tubuh!
Stop pakai sembarang charger
Charger untuk smartphone dan tablet Android memiliki bentuk yang seragam sehingga sering dipakai bergantian untuk semua perangkat.
Padahal, tiap perangkat memiliki charger dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan kapasitas baterainya.
Charger perangkat tablet biasanya memiliki ukuran ampere yang lebih besar.
Charger yang tidak sesuai spesifikasi secara perlahan akan mengurangi kinerja baterai smartphone.
Jadi, mulai sekarang, jangan pakai charger tablet untuk mengisi baterai ponsel.
Gunakan charger orisinal atau yang sesuai spesifikasi standar ponselmu.
Baca Juga: Tak Perlu Touch Up, Simak 4 Tips Membuat Lipstik Awet Anti Luntur dan Tidak Menempel pada Gigi!
Stop nge-charge semalaman
Kondisi ekstrem berbahaya bagi kesehatan baterai smartphone.
Menge-charge terus smartphone yang sudah penuh dalam waktu lama tidaklah baik.
Yang sering dilakukan adalah menge-charge ponsel semalaman.
Smartphone terkini memang sudah dilengkapi dengan fitur overharge protection yang menjaga baterai berhenti diisi saat penuh.
Namun, menurut beberapa hasil riset, baterai kualitas bisa terjaga jika diisi tidak sampai penuh 100 persen, tetapi cukup 80-90 persen.
Jadi, tak ada salahnya untuk menghentikan kebiasaan nge-charge semalaman agar usia baterai bisa lebih panjang.
Baca Juga: Selepas Sukses Gelar Konser Hari Pertama, IU Puji Habis-habisan Masakan Indonesia
Stop kosong kelamaan
Membiarkan baterai benar-benar kosong pun lebih tak baik lagi.
Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun.
Alasannya, jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan "tidur".
Jika tak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya, sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian.
Pengisian daya terbaik, berdasarkan sejumlah hasil riset, adalah saat baterai berada di bawah angka 40 persen, yakni pada 15-35 persen.
Baca Juga: Aturan dan Waktu yang Tepat untuk Mencuci Bra Agar Tidak Cepat Rusak Serta Aman Bagi Kesehatan
Stop berharap baterai bisa hidup selamanya
Manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai smartphone.
Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun. Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur. Untuk itu, jangan sedih.
Bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan smartphone.
Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.
Memang banyak smartphone terkini yang tidak memberi opsi pengguna untuk mengganti baterai dengan mudah.
Untuk itu, silakan hubungi teknisi atau pusat layanan terdekat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Smartphone" Jangan Keseringan Pakai "Powerbank"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |