Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Media sosial baru-baru ini kembali dihebohkan dengan beredarnya video seorang ibu-ibu memukul dan menampar seorang anak.
Seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu diketahui berada di dalam kelas bersama pelaku.
Melansir dari Tribun Pekanbaru, ibu tersebut terlihat menampar bocah SD yang telah terduduk di kursi sambil menangis.
Mengetahui hal tersebut, seorang wanita lain sempat memberi teguran terhadap ibu tersebut.
Dari penelusuran, peristiwa tersebut terjadi di SD Siapala, Paccerakkang, Kota Makassar.
Abdul Aziz Hasan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Makasar telah mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut benar terjadi pada Sabtu (28/12/2019) siang saat penerimaan rapor.
"Saya sudah konfirmasi ke kepala bidang saya yang menangani itu dan kepala sekolah SD Siapala, memang ada kejadian itu," kata Abdul, Sabtu (28/12/2019) malam.
"Sudah perintahkan investigasi masalah itu, karena terjadi di dalam sekolah yang dilakukan oleh orang di luar sekolah,” lanjutnya.
Hanya saja Abdul mengaku belum mengetahui secara detail dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Betah Menjomblo, Salman Khan Ternyata Pernah Gagal Nikah dengan Miss India karena Dituding Selingkuh
“Tadi kan penerimaan rapor, kita minta semua orangtua datang untuk mendampingi anak-anak mereka untuk menerima rapor."
"Tapi eh, ternyata ada kejadian itu. Padahal biasalah anak-anak murid biasa saling ganggu karena teman. Tapi eh ternyata seorang ibu-ibu itu lalu memukul murid,” ujar dia.
Sementara itu melansir dari Kompas pada Minggu (29/12/2019), polisi telah menangkap wanita yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap bocah berinisial DA (8) yang masih duduk di kelas 2 itu.
Kapolsek Biringkanaya Kompol Ashari mengatakan pelaku, M, telah diamankan di kediamannya di Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
"Sudah kami amankan. Sekarang sudah ada di Polsek Biringkanaya," kata Ashari.
Hanya saja Ashari menyampaikan bahwa M belum dapat ditetapkan sebagai tersangka sebeb masih dilakukan pemeriksaan intens dari kasus tersebut.
"Akan digelarkan (perkara) dulu oleh unit reskrim," ucap Ashari.
Menurut Ashari, M melakukan penamparan terhadap DA lantaran emosi karena musibah yang menimpa anaknya.
M menyampaikan bahwa sapu yang dipegang DA tidak sengaja mengenai kepala anaknya hingga mengalami luka.
Sementara itu Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Debbie Purnama Rusdin mengaku prihatin dengan kekerasan yang menimpa pada anak di Kota Makassar.
Pada akhirnya Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Inspektur Dua (Ipda) Sainal meminta Dinas pendidikan Kota Makasar untuk melakukan evaluasi serius.
"Tak seharusnya orang tua langsung masuk ke ruang kelas kemudian melakukan kekerasan di muka umum," ujarnya.
Baca Juga: Dulu Hamil Diluar Nikah, Kini Artis Cantik Ini Hidup di Rumah Mewah Bak Istana
Sebab kekerasan semacam ini dapat menimbulkan trauma terhadap anak-anak.
"Anak ini butuh penanganan dinas terkait supaya bisa lepas dari traumanya," katanya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |