Grid.ID - Curah hujan ekstrem yang mengguyur di momen tahun baru 2020 membuat beberapa wilayah Indonesia mengalami musibah banjir.
Warga yang tinggal di Jabodetabek diharap waspada karena BMKG memprediksi curah hujan masih tinggi untuk sepekan ke depan.
Curah hujan yang tinggi ini meningkatkan potensi banjir yang mulai surut kembali naik.
Kepala Pusat Meteorologi Publik di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), Fachri Radjab mengatakan, intensitas hujan di Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek diperkirakan masih tinggi dalam sepekan mendatang.
Selain itu, kondisi pasang air laut pun masih akan terjadi.
"Yang bisa kami tambahkan di sini adalah bahwa intensitas hujan sedang dan lebat di Jabodetabek masih ada sampai dengan tujuh hari ke depan. Kondisi pasang air laut terjadi pada 5-6 Januari, " ujar Fachri dalam konferensi pers di Lapangan Monas, Rabu (1/1/2020).
Sehingga, hal yang perlu dicermati masyarakat adalah saat ini wilayah Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan.
"Jadi kita masih awal. BMKG akan menginformasikan warning (curah hujan tinggi) itu dalam 3 jam sebelum kejadian, seperti halnya yang kami informasikan ke masyarakat," ujar Fachri.
Sebelumnya, BMKG mengungkapkan adanya curah hujan ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan pengukuran curah hujan yang dilakukan oleh BMKG di tiga titik, curah hujan di Jakarta pada pergantian tahun 2020 tercatat tinggi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |