Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Grid.ID - Seorang balita berumur dua tahun harus kehilangan nyawa di tangan ibunya sendiri.
Adriana Lulu Djami alis Ina, tega membunuh anaknya sendiri lantaran kesal putrinya tersebut kencing di kasur pada Selasa (31/12/2019) siang.
Kepala Domini Quin langsung dibenturkan secara berulang-ulang oleh sang ibu.
Dilansir dari Kompas.com pada Jumat (03/01/2020), pada malam harinya balita berumur dua tahun itu mengalami panas dan sang ibu sempat memberikan obat.
Pada Rabu (01/01/2020), kondisi tubuh korban mengalami panas tinggi dan kejang-kejang.
Sang ibu panik dengan kondisi anaknya, dan sekitar pukul 16.00 Wita, pelaku memberikan napas buatan namun sang anak telah meninggal.
Pelaku kemudian menghubungi suaminya untuk memberitahukan bahwa anaknya meninggal.
Suaminya datang ke rumah yang berada di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang sekitar pukul 18.00 Wita.
"Karena kondisi korban yang sudah meninggal dunia, suaminya sempat mensalatkan jenazah korban," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun yang dikutip dari Kompas.com.
Setelah mensalatkan korban, Suhendi suami pelaku meninggalkan pelaku dan korban karena harus menyelesaikan masalah di bengkel tempatnya bekerja.
Namun karena bingung pelaku akhirnya mengikuti suaminya, namun Hendi menyuruhnya pulang.
Baca Juga: Indonesia Banget! Agnez Mo Tampil Anggun Kenakan Kebaya saat Liburan di Bali
Dikutip dari Pos-Kupang.com pada Jumat (03/01/2020), Hendi mengaku bahwa pelaku adalah istri keduanya yang dinikahi siri pada bulan oktober 2016.
Kini Hendi dan pelaku, miliki hubungan yang tidak harmonis lantaran tidak disetujui istri pertama dan istri keduanya itu miliki sifat tempramental.
Hendi mengatakan bahwa setelah mendapatkan kabar tentang kematian anaknya dan usai menyolatkan, ia bertanya tentang penyebab kematian lantaran curiga melihat adanya memar pada bagian kepala korban.
Baca Juga: Konsumsi Narkoba untuk Atasi Bipolar, Medina Zein Minta Maaf ke Followernya di Sosmed
Pelaku yang awalnya tidak mau mengakui, akhirnya berkata jujur saat diancam akan dilaporkan pada pihak polisi.
"Saya marahin dia (pelaku). Ini akibat kamu tidak kontrol emosi," terang Hendi yang dikutip dari Pos-Kupang.
Setelah mengaku pada suaminya, Hendi mengataka bahwa pelaku meminta untuk menguburkan korban secara diam-diam, namun langsung di tolaknya.
"Dia meminta kami dua untuk mencari tempat untuk mengubur korban, tapi saya bilang ini anak kamu, bukan binatang,"jelasnya yang dikutip dari Pos-Kupang.com.
Aksi penganiayaan terhadap anaknya itu berhasil diungkap dan diketahui oleh anggota TNI Kupang saat Ina yang secara diam-diam hendak menguburkan korban di dekat Bandara El Tari Jln adi Sucipto, sekitar 50 menter dari bundaran arah menuju bandara El Tari Penfui Kupang.
Ina diamankan pada Rabu (01/01/2020) malam sekitar pukul 23.00 Wita, pelaku pertama kali ditemkan oleh Serda Helman anggota TNI AU yang tinggal di Asrama TNI AU Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa Kota Kupang.
Sebelumnya anggota POM AU Serda Helman, Pratu Bayu dan Prada Kurniawan tengah melaksanakan patroli pada Rabu (01/01/2020) sekitar pukul 22.15 Wita
Saat unit patroli POM AU melihat, kemudian melihat sebuah sepeda motor Honda Beat.
Pratu Bayu dan Prada Kurniawan kemudian mengecek motor tersebut dan mencari pemiliknya.
Namun usai dilakukan pengecekan anggota POM AU, menenemukan pelaku dan jenazah yang sudah tergeletak di tanah dengan mengenakan pakaian bayi.
Setelahnya pelaku di bawa ke Pos POM TNI AU Kelurahan Penfui, kemudian menghubungi pihak Kepolisian Polres Kupang Kota.
Saat ini jenazah korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk divisum, dan tengah memeriksan sejumla saksi.
"Kita amankan pelaku dan kita periksa sejumlah saksi," terang Kasar Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manase Jaha, SH yang dikutip dari Pos-Kupang.com.
"Kami akan melakukan otopsi terhadap jenazah bayi malang tersebut," terangnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Fabia Nurmauli Rosales |
Editor | : | Nurul Nareswari |