Grid.ID - Serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020) dini hari menewaskan seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Serangan itu diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Menanggapi tewasnya jenderal besar mereka, sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah akan balas dendam.
Dalam kicauan di akun Twitter, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Qasem Soleimani.
"Dia mati syahid setelah upayanya yang tidak kenal lelah selama bertahun-tahun," ucap Khamenei dilansir AFP Jumat (3/1/2020).
Khamenei menyatakan, dengan kehendak Tuhan, segala pekerjaan maupun langkah komandan 62 tahun itu tidak akan sia-sia.
"Balas dendam yang sangat menyakitkan menunggu para kriminal yang telah menumpahkan darah para martir itu di tangan mereka," ancamnya.
Khamenei menyatakan Soleimani adalah "wajah perlawanan dunia", dan dibunuh oleh negara "paling kejam yang ada di Bumi".
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |