Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di GOR Cengkareng, Jawa Barat, Jumat (03/01/2020) lalu mengundang kontroversi.
Bagaimana tidak, di depan media Anies justru menyebut banjir disenangi anak-anak, bahkan banyak dari mereka yang sampai berenang di air banjir.
Anies menyimpulkan hal itu saat meninjau lokai banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada Kamis (02/01/2020).
"Anak-anak pada senang main tuh. Benar kan? Wong saya kemarin ke Kampung Pulo. Banjir kan di sana. Jadi anak-anak pada main saja, berenang," ungkapnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Anies juga mengatakan kalau yang senang main di air banjir bukan hanya para korban yang rumahnya tergenang saja.
Disebut Anies, ada anak-anak dari wilayah lain yang juga sengaja datang ke lokasi banjir untuk bermain.
"Dari kampung sebelah, mau berenang katanya. Jadi buat anak-anak sih senang saja," kata Anies.
Padahal belum lama ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah memperingatkan bahaya yang mengintai dari bencana banjir itu sendiri.
Pasalnya, beragam penyakit dapat menyerang masyarakat pasca banjir, sebab lingkungannya masih kotor.
Misalnya saja penyakit leptospirosis yang dapat disebabkan oleh kencing tikus yang terdapat pada air banjir.
“Kemarin (saat peninjauan korban banjir) kita lihat banyak bangkai tikus, waduh berarti air bersih yang harus segera disediakan karena sumur kan pada tenggelam,” kata Terawan, seperti yang dikutip dari Wartakota.
Lebih lanjut, air kencing tikus yang ada di air banjir bisa mengakibatkan beberapa gejala penyakit mulai dari gangguan pernapasan, masalah pencernaan, nyeri otot, iritasi, hingga sakit kepala.
Oleh karena itu, Menkes Terawan mengimbau bagi setiap warga agar selalu memproteksi diri dengan rajin mencuci tangan dengan air bersih dan memakai alas kaki.
“Kita ajarkan tentang cuci tangan pakai alas kaki, supaya kalau ada yang lecet tidak masuk dari situ (kencing tikusnya), karena dia bisa masuk dari pori-pori, mata konjungtiva (selaput lendir) dan sebagainya,” terang Terawan.
Selain akibat kencing tikus, Menkes Terawan juga mengingatkan tentang ancaman penyakit diare dan hipotermia yang juga sering melanda korban banjir.
“Hipotermia (kedinginan) sudah lewat,sekarang ancaman soal diare dan soal leptospirosis dan itu terus kita akan gaungkan."
"Cara-cara mencegah terjadinya penyakit yang ada di itu ya,” pungkas Menkes Terawan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |