Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Ibunda Medina Zein, Tien Wartini, mengatakan putrinya tak hanya mengidap bipolar, tapi sempat juga mengalami postpartum blues.
Tien Wartini menduga Medina Zein mengalami postpartum blues saat istri Lukman Azhari itu enggan menggendong putra keduanya yang lahir September 2019 lalu.
"Kenapa Bu Tien mencurigai ada postpartum blues karena dia takut gendong bayi," ujarnya saat Grid.ID jumpai di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (5/1/2020).
Baca Juga: Beri Keterangan Berbeda Soal Penyakit Bipolar Sang Putri, Ibunda Medina Zein: Kan Tinggal di Kampung
"'Teh ini dedeknya', 'Gak bu, takut bu, kayaknya gak bisa deh pegang bayi'. Ibu kaget, 'takut apa?', 'Ya pokoknya takut aja'," kata Tien menirukan percakapan dengan Medina.
Menurut Tien, postpartum blues tersebut merupakan penyakin psikis yang membuat seorang ibu tidak mampu merawat bayinya.
"Sakit psikis di mana dia belum siap ke lingkungan, dia udah langsung rutinitas kerja sedangkan bayi masih perlu perawatan, akhirnya dia tidak toleransi ke bayi itu sendiri," terangnya.
Lanjut Tien, putrinya memang langsung seketika sibuk ketika melahirkan buah hatinya dengan Lukman Azhari di September 2019 lalu.
"Dia (Medina) itu sebelum 40 hari udah sibuk. Seharusnya kan kalau kesehatan organ-organ tubuh baru sembuhnya setelah 40 hari," ujar Tien lagi.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sekitar 70-80 persen ibu baru mengalami perasaan tak enak dan perubahan suasana hati setelah melahirkan atau baby blues.
Baca Juga: Polisi Bantah Klaim Medina Zein yang Mengaku Konsumsi Amfetamin dari Resep Dokter!
Meskipun baby blues biasanya dirasakan empat atau lima hari setelah melahirkan, namun ternyata suasana hati yang naik turun bisa dirasakan oleh seorang ibu lebih awal.
Jika gejala baby blues bertahan lebih dari dua pekan, maka Anda harus waspada karena dapat menjadi indikasi ke kondisi yang lebih serius, seperti depresi pasca persalinan dan Anda dapat berkonsultasi dengan ahli.
Sementara, hanya sekitar 10 persen ibu baru yang mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression.
Postpartum depression menyebabkan kekhawatiran yang cukup berat, sehingga bisa membuat ibu baru merasa putus asa, sedih, tidak berharga, bahkan tidak merasakan adanya ikatan dengan sang bayi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta Nindya A |