Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Kebakaran di Australia adalah satu dari serangkaian hal buruk yang membuka tahun 2020.
Kebakaran parah Australia ini sangat parah, hingga kepulan asapnya pun sampai pada negara tetangganya, New Zealand.
Tragedi ini telah menimbulkan banyak kerugian baik untuk manusia maupun untuk makhluk hidup lainnya.
Baca Juga: Langit di Australia Ini Mendadak Merah Darah Dilengkapi Dengan Hujan Arang, Ada Apa?
Satu di antara korban dari keganasan api tersebut adalah Steve Shipton.
Dikabarkan oleh Metro.co.uk pada Rabu (1/1/2020) lalu, peternak asal Coolagolite, New South Wales ini terpaksa menembak mati 20 sapinya.
Sambil menangis, Steve menembak satu per satu sapinya yang tergeletak.
Hal tersebut dikarenakan sapi-sapi tersebut menderita luka bakar serius akibat kebakaran yang menyapu daerah tersebut.
Tindakan penembakan ini sebelumnya sudah Steve bicarakan dengan dokter hewan setempat.
Berdasarkan nasihat dokter, menembak mati seluruh sapinya merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan mereka dari penderitaan akibat luka bakar yang tak bisa sembuh.
Luka bakar tersebut menyebabkan kulit semua binatang ternaknya kaku dan tidak dapat menggerakan tubuhnya.
Kebakaran yang melanda daerah New South Wales ini menyebabkan beberapa korban jiwa serta hampir 200 rumah terbakar.
Seorang warga setempat, Mark Tregellas mengatakan bahwa arah angin berhembus yang menyelamatkan hidupnya.
"Api terus membakar dan kemudian asap hitam terus bertambah. Saya tidak bisa melihat dan mulai muncul sinar merah yang menandakan api sudah mendekat," ujar Mark.
"Setelah abu mulai berjatuhan, para penduduk pun kemudian membawa seluruh keluarganya untuk masuk kedalam air. Untungnya, arah hembusan angin membawa kobaran api itu ke arah lain," lanjutnya.
(*)
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Maria Novika Diah Siswari |
Editor | : | Deshinta Nindya A |