Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Mayky Wongkar, suami Ria Irawan, ungkap sang istri sudah mengeluh lelah menjalani pengobatan kanker kelenjar getah bening.
Seperti diketahui, sel kanker kelenjar getah bening yang diidap Ria Irawan sempat menyerang bagian otak yang kemudian menyasar paru-paru.
Karenanya, Ria Irawan harus menjalani serangkaian pengobatan yang cukup panjang.
Mayky Wongkar mengatakan istri yang dinikahinya tahun 2016 itu memang sempat merasa lelah dengan berbagai perawatan yang harus dijalaninya.
"Apa ya? Dia bilang sama gue ini aja, capek," ujar Mayky Wongkar saat Grid.ID menjumpainya di rumah duka, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
"Ya sakitnya bikin capek karena yang diserang dua, otak sama paru. Jadi saat itu juga treatment-nya nggak bisa dibarengin karena kan fisiknya juga udah nggak kuat, nggak kayak 4-5 tahun yang lalu," tuturnya.
Baca Juga: Suami Ria Irawan Ungkap Paru-paru sang Istri Sempat Terendam Akibat Cairan dari Sel Kanker
Rasa capek yang dirasakan Ria Irawan juga muncul akibat faktor usia yang tak lagi muda.
"Lagian umur dia juga udah 50 dan dia bilang sama dokter, 'Udah nggak muda lagi dok, nggak kuat lah kalau dikemo lagi'," ujar Mayke menirukan perkataan Ria.
Usai memutuskan untuk mengambil kemoterapi secara oral, Ria Irawan memilih untuk mengobati sel kanker yang menggeroti otaknya lebih dulu.
Baca Juga: Ramai Pelayat dari Kalangan Seniman di Rumah Duka Ria Irawan, Jajang C Noer: Dia Sangat Spesial
"Pilihannya adalah dia mau nyelesain kepala dulu biar dia bisa normal lah, bisa komunikasi, jalan dan segala macem," kata Mayky.
"Eh ternyata parunya dia agresif banget. Selasai otak mau treatment parunya udah kecolongan, banjir parunya," sambungnya lagi.
Meski Ria Irawan mengeluh capek, Mayky menyebut istrinya tidak menyampaikannya dengan nada dramatis.
"Tapi ya gitu lah cara ngomong Ria, nggak yang drama."
"Biasa aja. Kalau ditanya sakit apa 'sakit semua jawabnya'. Rasanya?', 'Remuk'. Yang kuat ya 'iya lah, pasti', jawab dia," pungkasnya.
Berikut videonya :
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta Nindya A |