Laporan Wartawan Grid.ID, Haviera Rahma Noordiany
Grid.ID - Walaupun film buatan negeri saat ini sudah mulai bisa menunjukan kualitasnya,
ternyata tidak semua orang bisa menikmati film-film lokal dengan maksimal.
Salah satunya ialah penyandang tunarungu, yang kerap kali kesulitan untuk mengerti isi dari film lokal.
Putra dari Dewi Yull, Panji Surya, merupakan salah satu dari sekian masyarakat tunarungu di Indonesia.
Pemilik akun Instagram @suryasahetapy ini memang kerap mengampanyekan hak-hak masyarakat tuli dalam unggahannya di Instagram.
Ketika ditemui oleh Grid.ID, ia pun mengutarakan harapannya agar ke depan sineas film Indonesia bisa lebih memerhatikan kaum tunarungu.
Di antaranya ialah dengan membuat satu studio khusus orang-orang tunarungu di mana filmnya memiliki teks Bahasa Indonesia.
“Saya berharap kalau bisa ke depannya di kota-kota besar ada satu studio khusus untuk tuli,”
(Film Teman Tapi Menikah Adakan Nonton Bersama Komunitas Tunarungu)
harap Panji Surya ketika ditemui oleh Grid.ID di Epicentrum XXI, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).
“Jadi teman-teman tuli bisa kumpul di situ dan satu tempat,” lanjutnya.
Padahal, menurut pria berumur 24 tahun tersebut, teks Bahasa Indonesia dalam film lokal memiliki banyak sekali manfaat.
Salah satunya ialah dapat menjadi ajang promosi Bahasa Indonesia di kancah internasional.
“Sebetulnya keuntungan teks Indonesia nggak cuma untuk teman-teman tuli aja,
tapi orang-orang yang belajar Bahasa Indonesia,” tambahnya.
“Jadi teks Indonesia sebenarnya juga mempromosikan Bahasa Indonesia di dunia internasional,”
Tentunya, hal tersebut pun menjadi penting karena dapat membuat Bahasa Indonesia jadi lebih dikenal oleh masyarakat dunia. (*)
Berita selengkapnya simak video berikut :
Datang ke Sidang Perceraian dengan Ferry Irawan, Venna Melinda Bawa Kedua Orangtuanya
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Abdi Widyatama |
Editor | : | Abdi Widyatama |