Intisari-Online.com - Dengan membunuh Soleimani, jenderal peracik strategi militer canggih Iran, Trump ingin menunjukkan bahwa dia bukan macan kertas.
Namun tindakannya yang "tidak proporsional" dapat mendorong Korea Utara dan Iran untuk meningkatkan kerja sama nuklir.
Dalam beberapa hari saja ancaman terhadap perdamaian dunia - ancaman nuklir apokaliptik - telah menjadi semakin buruk.
Hal ini sebagian besar lantaran kegagalan diplomasi Presiden Donald Trump dengan Korea Utara dan konfrontasi mematikannya dengan Iran.
Selasa lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi mengamati moratorium yang diberlakukan sendiri atas pengujian rudal balistik antarbenua.
Pada hari Minggu, di tengah krisis yang semakin intensif yang dipicu oleh perintah Trump untuk membunuh salah satu jenderal top Iran, Teheran mengumumkan bahwa mereka secara efektif mengakhiri ketaatannya terhadap perjanjian nuklir 2015.
Pemerintahan Trump telah bersumpah untuk menggunakan segala cara.
Tak lain adalah untuk memaksa Kim 'membersihkan' nuklirnya dan mencegah para ayatollah untuk memperolehnya.
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |