Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho
Grid.ID - Tentunya kita tahu bagaimana sepak terjang tentara Amerika Serikat pada pertempuran di berbagai belahan dunia.
Paling kentara ketika negeri Paman Sam menggulingkan pemerintahan Saddam Husein dalam Operasi Iraqi Freedom tahun 2003.
Hanya butuh waktu tiga minggu saja Garda Nasional Irak digulung kekuatannya oleh Angkatan Bersenjata (AB) AS.
Tapi tidak selamanya AB Amerika berjaya dalam pertempuran.
( BACA JUGA: Dijual di Atas Rp 2,5 Juta, Ini Perbandingan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 5 Pro dan Xiaomi Mi A1 )
Contohnya dalam Operasi Gothic Serpent pada tanggal 3 Oktober 1993.
Operasi Gothic Serpent dilancarkan untuk meringkus seorang panglima perang bernama Mohamed Farrah Aidid.
Mohamed Farrah Aidid merupakan seorang 'Warlord' yang menguasai Mogadishu, Somalia.
AB Amerika sangat ingin menangkap Mohamed Farrah Aidid karena desakan dari dunia internasional.
Mereka menilai keadaan negara Somalia sudah kacau dan pemerintahan di sana tidak bisa lagi mengendalikan warganya.
( BACA JUGA: Sebelum Bunuh Diri, Unggahan Terakhir Minwoo 100% Perlihatkan Kucing Peliharaanya! )
Buruknya kelaparan juga mengintai negeri itu.
Bahkan bantuan dari PBB sampai dijarah oleh para milisi bersenjata pimpinan Mohamed Farrah Aidid.
Juga pasukan perdamaian yang dikirim PBB di sana justru diserang oleh milisi setempat.
Maka PBB kembali melakukan pengiriman pasukan.
( BACA JUGA: Biasa Tampil Seksi, First Lady Amerika Melania Trump Tampil Elegan dengan Setelan Busana di International Women of Courage Award )
Kali ini mandatnya bukan untuk menjaga perdamaian tapi memberangus Mohamed Farrah Aidid dan para pejuang milisinya.
Unit itu dinamai PBB 'United Nations Operation in Somalia' (UNOSOM II).
Sebelumnya sudah dikirim UNOSOM 1 pada tahun 1992 yang terbukti tak efektif saat beroperasi di Somalia.
UNOSOM II memiliki kekuatan tempur banyak dan modern, seperti 22.000 pasukan internasional dan 8.000 staf sipil serta memasukkan unsur-unsur dari Divisi Gunung 10 AS, brigade Pakistan, dan resimen Malaysia.
( BACA JUGA: Adik Pak Harto (Probosutedjo) Tutup Usia, Anak Keempat Akui 2 Penyebabnya )
Dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga asal Turki, dengan Mayor Jenderal Thomas M. Montgomery dari US Army sebagai wakilnya.
Tugas UNOSOM II ialah Menangkap panglima perang Aidid, memulihkan hukum dan ketertiban, serta membangun kembali pemerintahan Somalia.
Maka dimulailah operasi Gothic Serpent pada 3 Oktober 1993 dengan pasukan AS sebagai inti kekuatan.
Awalnya operasi berjalan lancar setelah para petinggi milisi pimpinan Aidid berhasil diringkus oleh satuasn tugas.
( BACA JUGA: Napak Tilas Sisi Sejarah Lokananta, Studio Rekaman Musik Pertama di Indonesia yang Kini Menjadi Situs Cagar Budaya )
Mayjen William F. Garrison sebagai pimpinan operasi memperkirakan bahwa operasi ini hanya berlangsung 45 menit saja.
Maka tentara AS tidak membawa perlengkapan tempur yang komplit dalam operasi ini.
Tapi setelah itu petaka datang bagi tentara AS.
Milisi pimpinan Aidid mengetahui upaya yang sedang dilakukan oleh AS.
( BACA JUGA: Tak Hanya Lebih Sehat, Minyak Ini Aman dari Risiko Kanker Bila Digunakan untuk Memasak! )
Mereka memobilisasi pasukan dari berbagai penjuru kota Mogadishu.
Dengan memakai sandal jepit dan kaos oblong, para milisi Somali National Alliance (SNA) datang berbondong-bondong menenteng senjata AK 47 dan RPG-7.
Tentara AS yang didukung dengan kekuatan 19 helikopter, 12 kendaraan tempur dan 160 orang prajurit dibuat pontang-panting oleh milisi sandal jepit Somalia.
Padahal dalam pasukan AS ada divisi khusus macam US Delta Force dan US Ranger.
( BACA JUGA: Cara Alami Atasi Kelopak Mata Kendur yang Sering Bikin Kesel )
Operasi yang tadinya hanya diperkirakan berlangsung dalam 45 menit malah 'molor' sampai seharian penuh.
Pasukan AS mati-matian menahan gempuran para milisi Somalia.
Bahkan helikopter AS berjenis MH-60 Black Hawk berhasil ditembak jatuh oleh para milisi dengan RPG 7 milik mereka.
Hingga seorang pilot heli yang ditembak jatuh bernama Michael 'Mike' Durrant berhasil ditawan oleh para milisi.
( BACA JUGA: Minwoo 100% Meninggal Dunia, TOP Media Batalkan Jadwal Promosi UP10TION )
Untung pasukan AS itu mendapat bantuan dari pasukan PBB lain macam tentara dari Angkatan Darat Pakistan, Angkatan Darat Malaysia, dan Divisi Gunung ke-10 AS.
Dengan didukung oleh ranpur lapis baja, seperti tank M48 dan APC Condor Malaysia, pasukan AS yang terjepit kocar-kacir hampir mati itupun berhasil dievakuasi dari area pertempuran.
Hasil operasi inipun mengakibatkan 19 tentara Amerika tewas, dan 73 lainnya terluka dan satu tentara asal Malaysia juga tewas.
Sedangkan di pihak milisi tidak diketahui pasti berapa yang tewas namun diperkirakan mencapai 1000 orang.
( BACA JUGA: Salut, Komputer di Negara Ini Akan Otomatis Mati Agar Karyawannya Pulang Lebih Awal )
Kisah Operasi Gothic Serpent ini sampai diangkat ke layar lebar berjudul 'Black Hawk Down.' (*)
Source | : | defensemedianetwork,worldatlas |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |