Intisari-Online.com - Donald Trump berujar bahwa pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dilakukan sebagai pembalasan dan pencegahan Agresi Iran.
Tetapi, pada kenyataannya, itu sebenarnya bisa menjadi provokasi strategis terhadap China.
Sejak akhir Perang Dunia II, kebijakan luar negeri AS telah terobsesi dengan cara mempertahankan statusnya sebagai negara adidaya.
Ia memelihara aliansi yang kuat seperti Nato dan kehadiran militer di hampir semua penjuru planet ini sebagai bagian dari strategi itu.
Selama bertahun-tahun, pembuat kebijakan berpengaruh seperti Zbigniew Brzezinski berpendapat bahwa AS harus melangkah lebih jauh untuk memastikan supremasi.
Iran, Rusia, dan China, adalah musuh AS karena AS tidak punya kendali penuh atas mereka.
Membangkitkan ekstremisme Islam di ketiga negara ini dapat mengubah teroris-teroris itu melawan negaranya sendiri.
Dengan menciptakan ekstrimisme Islam di wilayah-wilayah ini, para teroris Muslim yang tumbuh di dalam negeri kemudian dapat memerangi pemerintah asing ini atas nama AS.
Suaminya Kumpul Kebo saat Ditinggal Umrah, Selebgram Arie Riyanthi Langsung Satroni Rumah Pelakor, Endingnya Bikin Geram!
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |