Akibat bom yang dijatuhkannya 140 ribu nyawa warga Hiroshima langsung tewas seketika.
Ketika misi itu berhasil dan pesawat Paul Tibbets mendarat, ia dan awaknya langsung dianugerahi Distinguished Service Cross, medali penghargaan sebagai pahlawan perang.
Miris memang, di satu sisi ia menjalankan tugas negara sebagai pahlawan.
( BACA JUGA: Yunho TVXQ Ketahuan Masih Simpan Barang Miliknya Sejak Masa Trainee, Benda Apa itu? )
Di sisi lain ia dikecam oleh seluruh aktivis HAM seluruh dunia karena aksinya membawa dampak sangat panjang bagi warga sipil Hiroshima yang tak tahu menahu tentang perang yang terjadi.
Tibbets menyatakan tidak pernah menyesal menjalankan misi maut tersebut.
Ia beralasan dirinya menjalankan tugas negara sebagai tentara.
Paul Tibbets juga mengungkapkan jika dirinya diberi misi seperti itu lagi saat situasi perang, maka ia akan menjalankannya.
( BACA JUGA: Kasus Lucinta Luna Bikin Temennya Terganggu Sampai Kepala Mau Pecah )
Namun, semua alasannya itu tetap tidak didengar oleh semua aktivis HAM terutama aktivis antinuklir di seluruh dunia.
Paul Tibbets akhirnya meninggal pada tanggal 1 November 2007 pada usia 92 tahun.
Sebelum wafat, Paul Tibbets berpesan agar ia dimakamkan dengan nisan tanpa nama.
Hal ini bertujuan untuk menghindarkan makamnya dari vandalisme dan monumen kebencian para aktivis antinuklir. (*)
Source | : | mentalfloss,Majalah Angkasa Edisi Koleksi Kejatuhan Dai Nippon |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |