Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Sudah 7 bulan Rey Utami dan suaminya, Pablo Benua, mendekam di jeruji besi penjara terkait kasus pencemaran nama baik.
Selama menjalani hukuman, Rey Utami dan Pablo Benua merasa banyak perubahan dalam diri mereka.
Di antaranya ada hikmah yang didapatkan selama di dalam penjara.
Baca Juga: Hadapi Sidang Kasus Ikan Asin, Pablo Benua dan Rey Utami Tetap Fashionable dengan Barang Branded-nya
Hal itu diungkapkan saat sidang lanjutan 'Ikan Asin' di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020).
"Pelajaran hikmah yang sangat luar biasa, kita di dalam itu merasakan kenikmatan ibadah yang luar biasa," ujar Rey saat ditemui Grid.ID.
Rey dan Pablo yang dulunya kerap menunda salat, kini mulai rutin beribadah.
Baca Juga: Ditanya Resolusi 2020, Pablo Benua dan Rey Utami Tebar Senyum Jelang Sidang Eksepsi
"Kalau mungkin sebelum ditangkap ya salat ditunda karena sibuk meeting, apa segala macam. Sekarang belum waktunya azan udah pakai mukena," tambahnya.
Selain itu, Rey mengaku kini lebih bisa membawa ketenangan dalam jiwanya.
Bahkan di dalam penjara, Rey menyibukkan ritual ibadah dengan membaca surat-surat ayat Al-Qur'an.
"Jadi banyak hikmah yang luar biasa. Terus sekarang di dalam biasanya surat-surat pendek nggak hafal, jadi sekarang ngafalin surat-surat pendek".
"Jadi salat itu jadi banyak refensinya gitu, nggak cuma baca Qulhualla, banyak yang lain-lain" ungkap Rey
Rey pun berharap dengan kejadian yang menimpanya, ia dan Pablo diberikan hikmah serta banyak perubahan baik untuk dirinya.
Baca Juga: Polisi Sebut Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami Berpotensi Tersangka Terkait 'Bau Ikan Asin'
"Terlalu sibuk sama hal-hal yang berbau dunia ya kemarin itu kita. Jadi sekarang mudah-mudahan kita keluar menjadi manusia yg baru, harus ada perbedaan sebelum kita masuk dan sesudah kita keluar dari penjara harus ada perbedaan," tuturnya.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Deshinta Nindya A |