Grid.ID - Salah satu gangguan tidur yang paling sering dialami seseorang adalah insomnia.
Tapi sekarang, dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Sleep Medicine, ada gangguan tidur yang tergolong baru.
Gangguan tidur baru tersebut bernama orthosomnia.
Apa penyebabnya?
Gangguan tidur ini terjadi pada orang-orang yang terlalu terobsesi dengan hasil pelacak tidur dan kebugaran.
(BACA: 5 Aplikasi Smartphone yang Bisa Bantu Penderita Insomnia Tidur Nyenyak)
Mereka terlalu terobsesi mendapatkan tidur yang sempurna.
Tapi malah berdampak buruk pada diri mereka sendiri.
Penggunaan alat pelacak tidur ini meningkat karena banyak orang yang ingin melacak pola tidur mereka.
Alasan utama orang-orang memakai alat pelacak tidur ini adalah karena mereka mengalami insomnia dan ingin menyembuhkannya.
Mereka mengandalkan data dari pelacak tidur dan mengejar "hasil positif".
Sayangnya, alat pelacak tidur itu justru berdampak sebaliknya untuk orang-orang yang tidak memiliki gangguan tidur.
Mereka meyakinkan diri sendiri bahwa mereka menderita gangguan tidur, padahal tidak.
Akibatnya mereka terobsesi untuk mendapatkan tidur yang "sempurna.
Hingga kini, kasus orthosomnia ini terjadi pada 10 persen orang dewasa di Amerika Serikat.
Dalam kasus pertama, laki-laki dewasa mencari bantuan medis untuk pengobatan karena merasa gusar, dan mengalami kesulitan kognitif.
Mereka juga mengalami kelelahan jika tidak mendapatkan tidur delapan jam, berdasarkan pantauan dari alat pelacak tidurnya.
(BACA: Ibu Hamil Sering Insomnia, Kenapa ya? Berikut Beberapa Alasannya)
Dan, dalam semua kasus, banyak yang melacak pola tidur mereka sendiri setiap malam, untuk kemudian merasa khawatir sepanjang hari.
Kendati demikian, belum ditemukan bukti konkret apakah orang yang mengalami gangguan tidur sebelum kasus orthosomnia juga mendiagnosa diri sendiri.
Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa biasanya membutuhkan 7-9 jam tidur per malam, tergantung pada berbagai faktor dan bervariasi untuk setiap orang.
Tetapi, jika bangun dengan perasaan segar dan baik, kita biasanya memiliki tidur malam yang nyenyak —tak peduli apa yang 'dikatakan' alat pelacak tidur.
Dengan temuan ini, rasanya kita perlu secara bijak dan hati-hati menggunakan alat pelacak tidur, agar terhindar dari risiko mengalami kecemasan, atau terobsesi "berlebih" mendapat tidur nyenyak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yuk, Pahami Gangguan Tidur "Baru" Bernama Orthosomnia"
Kim Sae Ron Meninggal Dunia di Hari Ulang Tahun Kim Soo Hyun, Agensi Langsung Kirim Pesan Duka
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |