Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho
Grid.ID - Jika kita kembali menenggok berita-berita pelanggaran batas wilayah kedaulatan Republik Indonesia aspek laut di tahun 2005, pastilah muncul kata kunci 'Ambalat'.
Ya, Ambalat ialah Blok laut (bukan pulau) seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
Wilayah ini berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah dan Kalimantan Timur.
Berbagai pelanggaran teritorial laut sering terjadi di Ambalat pada tahun 2005.
( BACA JUGA: Snack Sehat dan Nggak Ribet Khusus untuk Si Kecil, Chocolate Dunked Bananas with Peanut )
Pelanggaran sering dilakukan oleh TLDM (AL Malaysia).
Diperkirakan mereka sudah 35 kali 'slonong boy' masuk tanpa permisi ke wilayah laut milik Indonesia.
Insiden paling menegangkan terjadi pada 8 April 2005.
Saat itu KRI Tedong Naga milik TNI AL menyerempet kapal Diraja Rencong TLDM karena ketahuan melanggar batas laut wilayah Indonesia.
( BACA JUGA: Berkat Orang Indonesia Inilah Peperangan Antara Mesir dengan Israel Berhasil di Damaikan )
Tensi ketegangan kedua negara meningkat setelah kejadian itu.
Bahkan, Panglima TNI sampai harus menerbitkan Surat Keputusan menyikapi insiden tersebut.
Panglima TNI menyatakan TNI AL hanya boleh melepaskan tembakan jika Malaysia lebih dulu menembak mereka.
Pelanggaran wilayah juga terjadi kembali hingga tahun-tahun berikutnya yang dilakukan oleh TLDM.
( BACA JUGA: Ayu Dewi Lipsync Ala Bruno Mars di Dalam Mobil, Ekspresi Sopirnya Justru Menarik Perhatian )
Pada Juli 2017 misalnya, TLDM mengganggu pembangunan mercusuar Karang Unarang.
Surat protes dianggap sudah tak mempan lagi untuk memperingatkan militer Malaysia akan 'kebandelannya'.
Diperlukan upaya nyata untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.
Menyikapi hal ini, TNI AL mulai berbenah diri, armada laut diperkuat.
( BACA JUGA: VIDEO - Nikita Mirzani Minta Lucinta Luna Tunjukan Hal Ini Jika Ingin Buktikan Dirinya Perempuan )
Sadar bahwa diplomasi tidak bisa hanya dengan mulut, maka Indonesia membeli Rudal anti kapal dari Rusia P-800 Oniks 'Yakhont' yang didatangkan pada tahun 2010.
Rudal maut ini bukan senjata sembarangan.
Diketahui hanya Vietnam, India, Suriah dan Indonesia yang memilikinya.
Jangkauan Yakhont pun sangat jauh, yaitu bisa terbang menghantam target sejauh 300 km dari tempatnya diluncurkan.
( BACA JUGA: Pernah Terpikirkan Gimana Bulan Bisa Terbentuk? Berikut Hipotesanya )
Kecepatan rudal ini pun supersonik (2 mach) 2 kali lebih cepat dari suara.
Uji coba rudal ini pun pernah dilakukan oleh TNI AL pada Oktober 2012 yang lalu.
Yakhont sukses diluncurkan dari KRI Oswald Siahaan dan menghantam target Eks KRI LST Teluk Berau yang telah dipensiunkan sampai tenggelam.
Terbukti dengan hadirnya Yakhont di inventori senjata, TNI AL mampu membuat panik dan keder Malaysia.
( BACA JUGA: Maudy Ayunda Tampil Elegan dan Mewah dengan Balutan Dress Bernuansa Gold, Bikin Kamu Terpesona! )
Tercatat pelanggaran batas wilayah laut di Ambalat turun drastis akibat penguatan Armada TNI AL termasuk datangnya Yakhont.
Sekarang perkuatan seluruh Matra TNI sedang berjalan melalui program Minimum Essensial Force (MEF) yang sudah menginjak tahap kedua menuju tahap ketiga.
Jadi, sekarang jangan coba-coba ganggu atau melanggar teritori laut Indonesia jika tak mau disengat Yakhont.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | national geographic,military-today |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |