Dari penuturan sang empu, Mataram dalam batu prasasti tersebut berarti 'Mata Rantai Manusia'.
"Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun.
"Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," ungkapnya.
Gambar Cakra yang terukir pada batu prasasti menggambarkan waktu dan kehidupan manusia, dan dalam cakra tersebut terdapat 9 dewa.
Selain ukiran Cakra, ada pula ukiran Trisula yang bermakna keilmuan. Selain itu, ada gambar telapak kaki yang bermakna tetenger.
Baca Juga: Viral 2 Pelajar SMK di Purworejo Dikeluarkan Gara-Gara Ikut Demo, Pihak Sekolah Buka Suara
"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelasnya
Wijoyo mengaku mengukir batu prasasti tersebut selama dua minggu.
Sementara itu, tulisan Jawa yang ada di batu prasasti tersebut diartikan sebagai dimulainya sebuah peradaban baru.
"Kerajaan ini adalah kerajaan dengan sistem damai. Artinya tanpa perang, berkuasa, oleh karena itu ditandai dengan deklarasi perdamaian dunia," katanya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |