Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Keberadaan Keraton Agung Sejagad yang terletak di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah sempat menimbulkan kehebohan.
Setelah beberapa hari belakang di muat media, terungkap bahwa kedua raja dan ratu dari keraton tersebut ternyata penipu.
Melansir dari Kompas.com, sang raja yang diketahui bernama Totok dan ratunya yang bernama Fanni Aminadia sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian.
Keduanya bahkan menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan berbagai tipu daya.
Mereka bahkan blak-blakan mengaku memiliki 450 anggota dan telah mendapatkan pengakuan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Tak cuma itu saja, keduanya bahkan memalsukan identitasnya dan menggunakan berbagai simbol hingga ideologi untuk menarik korbannya.
Karena dianggap telah meresahkan, polisi langsung bertindak tegas menangkap pelaku untuk mencegah terjadinya korban lebih banyak.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah akhirnya menciduk kedua pelaku karena menyebarkan berita bohong.
"Dugaan sementara pelaku melakukan perbuatan melanggar pasal 14 UU RI No.1 th 1946 tentang peraturan hukum pidana terkait penipuan," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna.
Melansir dari Wartakota, kondisi kedua pelaku saat ditangkap begitu memprihatinkan.
Potret keduanya bahkan diunggah oleh akun @jurnalwarga pada Kamis (16/1/2020).
Sinuhun Totok Santosa tampak terlihat menunduk dengan tangan terikat kabel ties atau tieraps plastik.
Wajahnya terlihat murung, tidak ada wibawa ataupun dada membusung yang beberapa hari lalu terlihat ketika mendeklarasikan Keraton Agung Sejagat.
Hal serupa juga terlihat dari wajah Ratu keraton Agung Sejagat.
Fanni Aminadia yang diketahui bukan merupakan istri sah dari Sinuhun Totok Santosa itu terlihat memelas.
Wajahnya terlihat sangat sedih dan memerah, matanya terlihat sembab, mirip seorang yang menangis.
Meski begitu, kanjeng ratu Keraton Agung Sejagat ternyata sebelumnya masih sempat update Instagram sembari curhat mengaku dirinya tak bersalah dan diperlakukan tidak adil
"Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi. Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami,"
"Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media. Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media."
"Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi. Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah."
"Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?"
"Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap," tulis Fanni Aminadia pada Selasa (14/1/2020).
(*)
Arti Mimpi Mandi Tengah Malam, Simbol Pembersihan atau Ada Tanda Tersembunyi Lain?
Source | : | Instagram,Wartakota,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |