Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Artis senior Widyawati menghaturkan rasa syukurnya karena berhasil meraih piala kategori Best Supporting Actress di ajang 59th Asia Pacific Film Festival 2020 (APFF) untuk film Ambu.
Widyawati pun menceritakan bahwa dirinya sangat antusias saat menerima tawaran film Ambu.
Lantaran sejak dulu dirinya memang memiliki keinginan mengunjungi lokasi syuting yang dikenal sebagai daerah yang masih kental dengan kearifan lokal.
"Kalau saya jujur, awal pertama Farid hubungi saya, dia bilang 'ini ada film ceritanya Ambu dan syuting di Baduy,' mau saya, langsung," ungkap Widyawati saat ditemui Grid.ID di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020).
"Karena saya tertarik kepingin sekali pergi ke sana, akhirnya ternyata yang saya inginkan di dengar oleh Allah melalui film," jelasnya.
Wanita berusia 69 tahun ini pun membagikan cerita tentang pengetahuan kebudayaan yang didapatnya setelah syuting di suku Baduy.
"Saya bisa menikmati Baduy yang sangat masih boleh dikatakan sangat murni lah, di mana mereka ini dengan alam," ungkap Widyawati.
"Jadi semua segala sesuatu, mandi juga dia tidak dengan sabun, tidak mau mengotori alam itu sendiri, jadi itu sesuatu yang perlu kita hargai," lanjutnya.
Widyawati sekaligus juga lebih mengenal lokasi dan kebudayaan dari salah satu daerah di Indonesia yang belum banyak diketahui orang Indonesia sendiri.
"Saya kira itu ya (keberagaman) dan kearifan lokal di mana banyak orang tidak tahu, ini saya cerita Ambu, banyak orang yang tidak tahu di mana sih Baduy," ungkap Widyawati.
Meski tak semua kebiasaan suku Baduy bisa diikuti oleh Widyawati saat syuting, tetapi hal terpenting adalah dirinya banyak mendapat pembelajaran dan pengalaman lainnya selama syuting.
"Jujur lah, karena saya lahir di Jakarta dengan dunia yang sudah sangat modern, jadi kebiasaan itu tentunya, maaf kita tidak lakukan, hehe," tutur Widyawati.
Baca Juga: Gempi dapat Kado Ulang Tahun Tas Mewah dari Rafathar, Yuk lihat Harganya!
"Meskipun kita juga tidak ingin membuang-membuang shampo dan sabun sebanyak mungkin," imbuhnya.
"Tapi yang pasti saya berada di sana merasakan sekali betapa luar bisa sekali kulturnya, mereka sangat menghargai leluhurnya."
"Seperti kita tidak syuting di malam hari karena mereka tidak mau ada jenset itu tidak boleh, jadi apa yang mereka biasa lakukan, ikutin lah, kita jangan merusak," lanjutnya.
Baca Juga: Sule Akan Lepas Status Duda di Tahun 2020, Ini Kata Kuasa Hukum Soal Sosok Calon Istri Sang Komedian
Widyawati berharap agar film yang mengangkat budaya Indonesia semakin banyak dibuat dan ditayangkan di seluruh Indonesia.
"Tidak hanya di Baduy, kita masih banyak daerah-daerah yang perlu kita angkat, karena negeri kita ini cantik dan kaya luar biasa," tutup Widyawati. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |