Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Yang namanya pencuri, nggak bakal pilih-pilih jenis barang yang akan diambil.
Dari penanak nasi, televisi, sandal jepit di depan masjid, sampai karya seni bernilai triliunan rupiah.
Motifnya bermacam-macam.
Ada yang memang sengaja ingin melindungi.
Ada juga yang demi kepentingan pribadi agar karya seni tersebut tidak 'tercemar' tangan orang lain.
(BACA : Ditutup Sejak Januari Lalu, Akhirnya Gunung Semeru akan Dibuka pada 1 April 2018)
Kali ini Grid.ID akan membahas soal 5 karya seni termahal yang pernah di curi orang.
Apa aja, simak daftarnya yang dihimpun dari laman Reader's Digest berikut ini.
1. Mona Lisa
Siapa nggak kenal dengan maha karya seniman Leonardo da Vinci ini?
Mona Lisa bisa dibilang sebagai karya seni paling terkenal di dunia.
Adalah Vincenzo Perugia, seorang pekerja di Museum Louvre, Perancis, yang melakukan tindakan kriminal ini.
(BACA : Mengidap Penyakit Langka, Presenter TV Jenni Falconer Kejutkan Penggemar Lewat Foto Jari Tangannya)
Kejuadian ini terjadi pada tahun 1911.
Perugia awalnya menyembunyikan Mona Lisa di dalam sebuah lemari.
Saat museum sudah tutup, ia membawa kabur lukisan bersama dua orang pekerja lainnya.
Mona Lisa akhirnya berhasil ditemukan ketika Perugia mencoba menjualnya kepada seorang kurator seni pada tahun 1913 di Italia.
Mona Lisa sendiri memiliki nilai yang cukup fantastis, yaitu sekitar 2 miliar dolar Amerika Serikat atau senilai dengan Rp 27 triliun!
2. The Scream
Satu lagi lukisan ikonik yang pernah jadi korban pencurian.
(BACA : Pakai Kawat Gigi, 6 Makanan Ini Tetap Bisa Kamu Konsumsi, Tak Hanya Sup loh!)
Ada empat versi lukisan The Scream yang merupakan karya dari Edvard Munch.
Yang paling terkenal dipajang di National Gallery di Oslo, Norwegia.
Lukisan ini diselesaikan pada tahun 1893 dan nilainya paling tidak 120 juta dolar Amerika Serikat, atau setara dengan Rp 1,65 triliun.
Bukan cuma sekali, lukisan ini pernah dua kali dicuri yaitu pada tahun 1994 dan 2004.
Pencurinya bahkan meminta tebusan sebanyak 1 juta dolar AS setara dengan Rp 13,7 miliar.
Tapi ancaman ini nggak lantas diindahkan oleh pihak museum, dan akhirnya pencurinya berhasil ditangkap polisi.
3. Telur Faberge
Dinasti Faberge membuat 50 butir telur bertakhtakan emas dan berlian untuk keluarga Kerajaan Rusia sejak 1885 sampai revolusi tahun 1917.
(BACA : 5 Bahan yang Ampuh Hilangkan Memar di Tubuh, Mudah Didapat!)
Sayangnya, telur-telur cantik ini hilang selama Pemberontakan Bolshevik dan sekarang jumlahnya tinggal 43 butir saja.
Perlu diketahui, sebutir Telur Faberge memiliki nilai fantastis sebesar 1 juta dolar AS atau setara dengan Rp 13,7 miliar.
4. Saliera
Saliera adalah patung berukuran 25,4 cm yang terbuat dari emas.
Patung ini dibuat pada abad ke-16 oleh seniman Benvenuto Cellini, untuk Raja Perancis Francis I.
Bukan cuma buat hiasan, patung ini sejatinya adalah tempat untuk meletakkan wadah garam dan lada.
Saliera memiliki nilai sekitar 57 juta dolar AS atau setara dengan Rp 783 miliar.
Pada tahun 2003. Saliera dicuri dari sebuah museum di Wina, Austria.
(BACA : 5 Faktor Ini Bisa Sebabkan Kehamilan Berisiko Tinggi loh, Kamu Wajib Tahu nih)
Pencurinya memang sengaja menyimpan Saliera untuk kesenangan pribadi selama beberapa tahun, sebelum akhirnya berhasil dibekuk oleh polisi.
5. The Concert
The Concert adalah salah satu hasil karya dari pelukis Belanda, Johannes Vermeer.
Lukisan ini dicuri dari Museum Isabella Stewart Gardner, Boston, Amerika Serikat, pada tahun 1990.
The Concert dicuri bersama 11 lukisan lainnya, dan menjadi yang termahal karena bernilai setidaknya 200 juta dolar AS (Rp 2,7 triliun).
Secara total, keduabelas lukisan yang dicuri memiliki nilai sebanyak lebih dari 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,86 triliun.
Karya seni mustinya dilindungi karna punya nilai sejarah yang penting.
Kita juga harus ikut merawat kalau nggak mau karya seni tersebut rusak dan hilang untuk selamanya.
Setuju nggak? (*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |