Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Helmy Yahya dikabarkan diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh Dewan Pengawas lembaga penyiaran publik itu.
Salah satu alasan pemecatan Helmy Yahya yaitu karena pembelian hak siar liga Inggris yang dinilai terlalu mahal.
Selain siaran Liga Inggris, kerjasama dengan MolaTV sebagai hak siar, TVRI juga menayangkan siaran bulu tangkis.
Baca Juga: Soal Jabatan Helmy Yahya Sebagai Direktur Utama TVRI Dicopot, Eko Patrio: Itu Hanya Misskom
Pada Jumat (17/1/2020), Helmy Yahya menceritakan kronologi bagaimana dirinya mendapat surat pemecatan yang membuatnya terkejut.
"Tiba-tiba 4 Desember saya diberhentikan sementara, dinonaktif, saya kaget," ungkap Helmy Yahya saat dipantau Grid.ID melakukan konfrensi pers di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Tak tinggal diam, Helmy Yahya melakukan penolakan dan melakukan mediasi.
"Oleh karena itu 5 Desember saya perlawanan SK (Surat Keputusan) itu tidak sah, akhirnya dimediasi, dan saya diminta untuk tidak bicara di media, tidak merespon telpon atau wawancara," jelas Helmy.
"Saya waktu itu cuma kirim surat klarifikasi bahwa saya tetap jadi dirut yang sah, kami dimediasi oleh Menkominfo tidak boleh ada pecat-pecat, kami datangi DPR, ke GBK, perintahnya sama, tidak ada pecat-pecat," cerita Helmy Yahya.
Helmy Yahya mengungkapkan bahwa dirinya mengajukan catatan pembelaan berjumlah ribuan halaman.
"Saya diminta lakukan pembelaan, saya lakukan pembelaan serius. Pembelaan saya tidak main-main."
"Semua catatan yang kata mereka itu lah catatan saya, saya jawab, pembelaan lampirannya 1200 halaman, suratnya 27 halaman," ungkap Helmy Yahya.
Tak hanya itu, catatan pembelaan yang dibuat Helmy Yahya tersebut didukung oleh jajaran direksi.
"18 Desember sampaikan itu didukung semua direksi. Apa yang dilakukan direksi saya itu adalah hasil kepitusan bersama tidak boleh terpisah."
"Lima direksi, direksi teknik, direksi program dan berita, direksi umum, direksi pengembangan dan usaha, direksi keuangan, mendukung pembelaan saya, karena catatan pemberhentian itu," ungkap Helmy Yahya.
Namun, bukan kabar baik yang diterima oleh Helmy Yahya.
Pembelaan serius yang dilakukan Helmy Yahya tersebut tak diterima oleh Dewan Pengawas lembaga penyiaran publik.
"Saya sampaikan pembelaan saya, saya pikir akan diterima, tapi ternyata saya nggak tahu ada apa di belakang ini," tuturnya.
"Saya dipanggil datang jam 4 dan kemudian Dewas lengkap berlima, dan saya diberikan surat cinta pemberitahuan pemberhentian karena pembelaan saya ditolak," tutup Helmy Yahya. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |