Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Siapa yang tidak mengenal Hitler?
Rasanya, hampir semua penduduk dunia ini tahu siapa sosok Adolf Hitler sebenarnya.
Ya, ia dikenal sebagai seorang politisi yang kejam.
Adolf Hitler yang lahir di Braunau am Inn, Austria-Hongaria pada 1880 adalah seorang politisi Jerman sekaligus ketua Partai Nazi.
( BACA JUGA: Unggah Foto Duo Bunga Bareng Ayu Ting Ting, Rekan Duet Lucinta Luna Malah Jadi Sasaran Bully Netizen )
Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa dan Holocaust.
Kebijakan Hitler yang supremasis mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II.
Termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis non Arya yang pemusnahan sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan jawatannya.
Dilansir dari laman History, di Jerman pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler, dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena memimpin Beer Hall Putsch yang tidak berhasil di negara bagian Bavaria Jerman.
( BACA JUGA: Wanita dengan Bentuk Tubuh Buah Pir Lebih Aman dari Penyakit Jantung, kok Bisa ya? Seperti Ini Penjelasannya )
Pada awal 1920-an, jajaran Partai Nazi Hitler membengkak dengan orang-orang Jerman.
Mulai dari orang-orang yang kesal dan benci terhadap partai pemerintah demokratis, Jerman, orang-orang politik kiri, dan Yahudi.
Pada bulan November 1923, setelah pemerintah Jerman melanjutkan pembayaran reparasi perang ke Inggris dan Perancis, Nazi meluncurkan Beer Hall Putsch.
Ini merupakan upaya pertama yang mereka lakukan untuk merebut pemerintah Jerman dengan kekerasan.
( BACA JUGA: Majikannya Pura-pura Menangis, Reaksi Anjing Ini Bikin Netizen Gemas )
Hitler berharap bahwa revolusi nasionalisnya di Bavaria akan menyebar ke tentara Jerman yang merasa tidak puas.
Namun, pemberontakan itu berhasil ditekan dan Hitler ditangkap.
Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena pengkhianatan tingkat tinggi.
Pada tanggal 1 April 1924, Hitler dikirim ke Penjara Landsberg.
( BACA JUGA: Waduh, Verrell Bramasta Ketahuan Pegang Ketiak Natasha Wilona! )
Selama itu ia menghabiskan waktunya untuk mendiktekan otobiografinya, Mein Kampf, dan mengerjakan keterampilan dalam bidang oratoris.
Setelah sembilan bulan di penjara, tekanan politik dari pendukung Partai Nazi menuntut pembebasan Hitler.
Selama beberapa tahun berikutnya, Hitler dan anggota Nazi terkemuka lainnya mereorganisasi partai mereka sebagai sebuah gerakan massa yang fanatik.
Gerakan ini mampu memperoleh banyak dukungan dari parlemen Jerman dengan cara legal pada tahun 1932.
( BACA JUGA: April Ceria! Intip 12 Ramalan Lengkap Zodiakmu di Bulan April 2018, Wah...Sagitarius Bakalan Panik di Bulan Ini? )
Pada bulan Januari 1933, Presiden Paul von Hindenburg menunjuk Kanselir Hitler dan berharap bahwa pemimpin Nazi yang kuat dapat dibawa sebagai anggota kabinet presiden.
Salah satu tindakan pertama kanselir baru adalah membakar gedung Reichstag sebagai dalih untuk menyerukan pemilihan umum.
Polisi di bawah Nazi menekan banyak partai oposisi partai sebelum pemilihan.
Dan Nazi berhasil memenangkan pemilihan itu secara mutlak.
( BACA JUGA: Memasuki Sewindu Usia Pernikahannya, Ardi Bakrie Tuliskan Kalimat Romantis untuk Nia Ramadhani )
Tak lama setelah itu, Hitler mengambil kekuasaan mutlak melalui Undang-undang.
Pada tahun 1934, Hindenburg yang sempat meremehkan keberanian politik Hitler meninggal.
Peristiwa itu menjadikan Hitler sebagai satu-sarunya penguasa negara yang berniat untuk melakukan peperangan dengan genosida. (*)
Source | : | History.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |