Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Putri Marino kembali dalam film terbarunya berjudul 'Jelita Sejuba'.
Di film tersebut ia berperan sebagai Sharifah, yaitu perempuan asal Natuna, Kepulauan Riau.
Sharifah sendiri diceritakan dalam tiga fase, yaitu menjadi perempuan polos, menjadi istri seorang prajurit tentara yang diperankan oleh Wafda Saifan Lubis, dan menjadi seorang ibu.
(Relationship Goals, Putri Marino dan Chicco Jerikho Tampil Kompak dan Fashionable Saat Photoshoot)
Putri Marino pun menceritakan karakternya tersebut saat ditemui Grid.ID usai press screening film 'Jelita Sejuba' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).
"Karakter Sharifah di sini menurut aku kompleks banget karena di sini Sharifah memainkan tiga fase."
"Dari dia masih naif, ceria, yang enggak tahu apa-apa cuma tahu tentang Natuna, sekolah masih lugu.”
“Setelah itu masuk fase di mana dia menjadi seorang istri, dia menikah dengan Jaka yang pacaran baru sebulan tapi dia yakin sama Jaka. Akhirnya menikah."
"Dan fase ketiga akhirnya dia menjadi seorang ibu. Seorang ibu yang harus membesarkan anaknya sendiri yang memang enggak sama suami, suaminya bertugas di luar negeri, luar kota," jelas Putri Marino panjang lebar.
Menjalani tiga fase dalam satu film tersebut sempat membuat istri Chicco Jerikho itu merasa stres.
(Putri Marino Tampil Cantik dan Seksi dengan Sheer Dress, Oke Nggak nih?)
"Jadi ada tiga fase ini sempat bikin aku stres waktu reading, gimana caranya ada perbedaan di antara fase-fase ini.”
“Dari fase pertama, kedua, ketiga itu kan harus ada bedanya.”
“Enggak tahu sih ada bedanya apa enggak, tapi semoga membuahkan hasil lah proses reading kemarin," ungkap Putri Marino seraya tertawa.
(Beginilah Portret Masa Kecil Putri Marino yang Imut dan Menggemaskan, Netizen : Emang Cantik Alami!)
Selain sulit dalam memerankan karakter tersebut, Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2017 itu juga merasa kesulitan ketika berada di lokasi syuting yang berada di Natuna, Kepulauan Riau.
Ia dan pemain lainnya merasa terisolasi karena tidak adanya sinyal di sana.
"Sulit karena lokasinya jauh ya. Selain di luar skrip adalah syutingnya di Natuna. Natuna kan sangat jauh dari Jakarta terus memang di situ enggak ada sinyal."
(Putri Marino dan Raisa Andriana Tampil dengan Jaket yang Sama, Begini Fashion Style Mereka!)
"Dan tempat kita nginep di asrama memang enggak ada TV, jadi selama sebulan lebih kita kayak terisolasi gitu.”
“Enggak ada sinyal, enggak ada TV, jadi habis syuting pulang, mandi, tidur," cerita Putir Marino.
Namun ada sisi positifnya juga dari tidak adanya sinyal ketika syuting di kepulauan paling utara di selat Karimata itu.
(Tak Lama Pacaran, Baim Wong Nilai Chicco Jerikho Serasi dengan Putri Marino)
"Tapi positifnya adalah enggak terganggu proses syutingnya. Konsentrasi enggak terganggu sama hp, enggak terganggu sama dunia luar," pungkas Putri Marino. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |