Grid.ID - Jika jerawat sukar enyah dari wajah meski sudah diobati dengan berbagai cara, ada kemungkinan kamu memiliki folikel rambut yang mudah tersumbat.
Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Science Inflamation Oktober 2016 silam.
Pada dasarnya, secara alami hampir seluruh kulit manusia ditinggali bakteri yang berfungsi sebagai benteng serangan kuman.
Bakteri itu bernama Propionibacterium acnes.
Namun kenyataannya, tidak semua orang memiliki jerawat pada kulitnya.
7 Tips Rahasia Pakai Whatsapp, Mulai Dari Pesan Terbaca Hingga Pengaturan Group
Peneliti asal Universitas California, Richard Gallo bersama rekannya tergerak untuk menyelidiki fenomena ini.
Sebetulnya, bakteri yang bersarang di kulit tidak akan berbahaya dan menimbulkan peradangan jika tidak terperangkap pada bagian yang pengap dan berminyak semacam folikel rambut.
Begitu pula dengan bakteri jerawat.
Gallo dan timnya menemukan bahwa Propionibacterium acnes akan berubah menjadi jerawat saat tak menemukan celah sebab pori-pori yang tersumbat.
Akibatnya, kelenjar sebaceous menghasilkan minyak berlebih pada kulit yang dikenal dengan nama sebum.
Sebum, si minyak berlebih itu lantas berubah menjadi asam lemak yang menyebabkan peradangangan di kulit kian parah.
Ada Lagi nih! Penampilan Terbaru Ayu Ting Ting Saat Pemotretan Lagi-lagi Bikin Kagum Netizen
Asam lemak ini akan menghambat kerja enzim yang berfungsi mencegah peradangan, Deacetylases histone.
Akibatnya, pori-pori membengkak dan menjadi jerawat.
Pada penelitiannya itu, Gallo menekankan, jerawat akan lebih mudah muncul pada seseorang yang memiliki folikel rambut berlebih.
Folikel rambut itu bersifat sangat mudah tersumbat.
Temuan ini menjawab pertanyaan mengapa seseorang begitu mudah berjerawat ketimbang orang-orang lainnya.
Sebab jenis folikel rambut masing-masing orang berbeda.
Paska penemuannya itu, Gallo beserta timnya melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui apakah selain folikel, genetika juga berperan membuat seseorang rentan berjerawat.
Ingin Keluar dari Grup WhatsApp yang Berisik Namun Sungkan? Ikuti Trik ini
Dugaan lain penyebab jerawat juga turut diteliti Gallo dan timnya, semacam perbedaan strain bakteri yang memproduksi kelebihan asam lemak.
Temuan 2016 silam itu setidaknya membawa pengetahuan baru perihal pengobatan jerawat.
Pemberian antibiotik, hormon regulator seperti pil kontrasepsi, atau isoretinoin sejenis Roaccutane kerap tidak mempan membasmi jerawat.
“Kita bisa memutus jalur asam lemak itu atau menangkal dampaknya pada kulit. Ini yang sedang kami usahakan sekarang,” ujar Gallo kepada New Scientist. (*)
Artikel ini disarikan kembali dari Kompas.com berjudul "Kenapa Ada Orang yang Selalu Jerawatan? Riset Ungkap Alasannya"
Beda Usia Hampir 20 Tahun, Fedi Nuril Tanyakan Hal Ini ke Amanda Manopo Sebelum Lakoni Adegan Romantis
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |