Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Sandra Dewi mengungkapkan bahwa anak-anaknya sudah ikut syuting.
Namun ternyata sang suami, Harvey Moeis, menentang anak-anaknya bekerja karena usia yang masih dini.
Apalagi Harvey Moeis sangat yakin bahwa dirinya sanggup menghidupi anak istrinya.
"Papanya emang nggak boleh anaknya kerja atau syuting karena anak-anak masih kecil," ungkap Sandra Dewi saat ditemui Grid.ID pada perayaan 65 tahun CIMB Niaga melayani Indonesia di kawasan Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
"Lagian orangtua masih bisa menghidupi anak-anaknya dengan cukup, kenapa anak-anakku harus ikut aku syuting gitu," beber Sandra Dewi.
Sandra Dewi pun akhirnya memberi pengertian dan penjelasan bahwa meski sang anak bekerja, tapi yang dilakukan anaknya bukan layaknya orang yang benar-benar bekerja.
"Terus aku bilang sama papanya, 'anak-anak kamu ini bukan kerja tapi main' karena waktu syuting itu cuma 2 jam, dia tidur, makan, mandi, tidur siang, makan lagi terus dateng ke lokasi syuting diambil candid-candid doang terus dapet banyak," cerita Sandra Dewi.
"Padahal candid doang karena aku bilang ke client anak ini kan nggak boleh syuting, jadi cuma 2 jam candid doang," lanjutnya.
Disamping itu anak-anaknya juga sangat menyukai kegiatan syuting.
Sandra Dewi menduga hal itu lantaran dirinya masih kerap syuting saat tengah mengandung.
"Kebetulan anaknya suka juga sama kamera. Karena mungkin sejak dalem perut diajak syuting terus ya, aku kan 9 bulan syuting, jadi anakku seneng nih sama kamera apalagi yang gede," ungkap Sandra Dewi.
Selain itu, penghasilan anak-anaknya selama ini juga ditabung untuk masa depan anak-anaknya kelak.
Baca Juga: Jadi Mantu Keluarga Konglomerat, Nia Ramadhani Mengaku Pernah Makan Nasi Campur Garem
"'Anak kamu tuh cuma main 2 jam di lokasi dan menghasilkan uang' aku juga nggak ambil uang mereka, jadi uang dari iklan-iklan ini yang mereka tabungin," tutur Sandra Dewi.
"Mereka setahun sekali loh, cuma 2 jam doang, jadi yah daripada mereka hanya ikut aku syuting, ya ikut itu nggak apa-apa," lanjutnya. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |