Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid. ID - Pembangunan rumah sakit untuk menangani wabah virus corona di Wuhan, Tiongkok menyita perhatian dunia.
Hal tersebut lantaran waktu pengerjaan rumah sakit bernama Huoshenshan ini dirasa sangat cepat yakni hanya selama 10 hari.
Di balik cepatnya pembangunan rumah sakit Huoshenshan, ternyata ada seorang arsitek kelahiran Indonesia.
Dia adalah Huang Xiqiu, warga Tiongkok yang lahir di Jember, Jawa Timur.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (8/2/2020), Huang Xiqui pernah mengeyam pendidikan di Chung Hua School atau Sekolah Tionghoa.
Sekolah tersebut terletak di jalan Lanasan, yang sekarang menjadi Jalan Untung Suropati, Kecamatan Kaliwates.
Huang Xiqui menghabiskan masa pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Jember.
"Karena di Jember tidak ada SMA, setelah lulus ia pindah ke Surabaya," kata mantan guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja.
Begitu juga dengan dua adiknya yang sempat diajar oleh Iwan di sekolah tersebut.
"Saya mengajar di sekolah Tionghoa itu, Huang Xiqiu sudah berangkat ke Surabaya."
"Saya hanya mengajar dua adiknya Huang Xiqui, yakni Wang Sik sin dan Wang Siang In," ungkapnya.
Huang Xiqui lulus dari sekolah tersebut sekitar 1957 kemudian pindah ke SMA di Surabaya.
Mengutip Surya.co.id, Sabtu (8/2/2020), sekolah Chung Hua merupakan tempat belajar etnis Tionghoa di Jember.
Muridnya berasal dari sejumlah daerah di Jember.
Sekolah ini berdiri di tahun 1910, dan tutup di tahun 1966 karena kondisi politik yang tidak kondusif saat itu.
Dikenal Cerdas
Meskipun tidak pernah bertemu dengan Huang Xiqui, Iwan mendapat cerita dari beberapa temannya.
Menurut Iwan, Huang Xiqui memang dikenal sebagai sosok yang cerdas.
Ia juga rajin belajar, sederhana dan tidak telalu banyak bicara.
"Yang saya baca dari Huang Xiqui, sedikit bicara, namun banyak kerja," tutur Iwan.
Bahkan, Huang Xiqui juga pernah sebagai ketua asosiasi murid di Sekolah Tionghoa.
Kecerdasan dan gemar belajar itu tampaknya berkat didikan dari kedua orangtuanya.
Kata Iwan yang kini berumur 81 tahun, Huang Xiqui lahir dan tumbuh dalam keluarga berpendidikan.
Karena itu, tak heran jika Huang Xiqui menjadi arsitek di balik rumah sakit khusus virus corona tersebut.
"Saat itu, orangtuanya sebagai seksi pendidikan di Chung Hua School," kata Iwan.
Baca Juga: Penasaran Ingin Satu Frame dengan Mastur, Ahmad Pule Berniat Buktikan Perkataan Sang Ayah
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah buka suara mengenai identitas arsitek di balik pembangunan rumah sakit khusus virus corona di Wuhan.
"Huang Xiqui lahir di Indonesia dan dibesarkan di Tiongkok."
"Ia memiliki reputasi tinggi dalam industri konstruksi, terutama dalam konstruksi medis."
"Ia telah membantu Tiongkok memerangi SARS dan epidemi ini dan memberikan kontribusi penting," ungkapnya dalam jumpa pers sebagaimana dikutip dari DWNews, Sabtu (2/8/2020).
Pihaknya lantas berterima kasih kepada Indonesia dan berharap hubungan antara kedua negara semakin kuat.
"Terima kasih kepada teman-teman Indonesia atas perhatiannya, dan saya percaya Huang juga akan sangat terkesan dengan tempat kelahirannya."
"Kami berharap persahabatan Tiongkok-Indonesia akan terus memperdalam dan menghasilkan banyak hal," ungkapnya.
Baca Juga: Penasaran Ingin Satu Frame dengan Mastur, Ahmad Pule Berniat Buktikan Perkataan Sang Ayah
Rumah Sakit Huoshenshan dibangun berdasarkan pada model perawatan SARS Beijing pada 2003.
Pembangunan rumah sakit ini dimulai pada 24 Januari 2020 dan selesai pada 2 Februari 2020.
Kemudian pada 4 Februari 2020, Rumah Sakit Huoshenshan secara resmi dibuka dan menerima pasien virus corona pertama.
Pasien pertama tiba di rumah sakit pada pukul 9 pagi waktu setempat.
Rumah sakit tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai seperti 1.000 tempat tidur hingga robot medis. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nurul Nareswari |