Grid.ID - Menggunakan alat kontrasepsi menjadi pilihan banyak wanita yang ingin menunda kehamilan.
Alat kontrasepsi yang bisa dipilih juga beragam, mulai dari pil, suntik, implan, hingga alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti IUD.
Namun seorang ibu justru bernasib miris harus kehilangan indung telur, rahim bahkan kakinya diamputasi karena menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga: 5 Manfaat Jaring Buah yang Tak Banyak Diketahui, Jangan Langsung Dibuang!
Kisahnya bermula saat Tanai Smith, dari Baltimore, Amerika Serikat, ini ditawari alat kontrasepsi enam minggu setelah kelahiran putrinya tahun 2014.
Ia diberitahu bahwa kontrasepsi itu akan efektif selama lima tahun, tetapi pada pemeriksaan tahunan, seorang ginekolog pada Oktober 2017 menduga ada potensi masalah.
Ginekolog tadi mengatakan bahwa ia tidak menemukan IUD itu, dan mengirim Smith untuk melakukan USG. Dan hasil pemindaian menunjukkan tidak adanya IUD.
“Suatu saat di bulan November saya di tempat kerja mulai merasakan sakit yang tajam di sisi kanan bawah perut saya dan yang pertama terpikir apakah ini IUD?” tulisnya. Ia pun langsung ke ruang gawat darurat ketika semakin memburuk.
Smith mengatakan ia pun dikirim ke ruangan rontgen, yang menunjukkan bahwa AKDR-nya telah ‘bersarang’ di perutnya.
“Saya membicarakannya dengan obgyn saya, dan ia memberitahu semua yang sedang terjadi, bahkan menunjukkan gambar sinar-X itu,” tulisnya.
“Ia bilang saya harus dioperasi. Saya bertanya, bagaimana mereka mengeluarkannya, dan dia bilang mereka akan memotong tepat di bawah pusar dan menggunakan endoskopi.”
Smith mengatakan ketika ia bangun dari operasi di tanggal 13 Desember, ia memperhatikan bahwa ia dipotong tiga kali, dan ia diberitahu bahwa AKDR pecah berkeping-keping dan ‘lari’ ke livernya.
Smith mengatakan bahwa ia boleh pulang meskipun masih berdarah-darah, tetapi akhirnya harus dilarikan kembali ke rumah sakit.
“Saya mengalami perdarahan dalam,” kata Smith. “Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu.”
Smith mengatakan organ-organ tubuhnya mulai gagal berfungsi, dan dia ditempatkan pada ventilator.
“Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi,” tulis Smith dalam sebuah esai yang diterbitkan dalam Women’s Health, seperti dilansir dari Fox News.
“Saya yakin saya tidak akan berhasil, saya akan mati.”
Dia menghabiskan berminggu-minggu jauh dari putrinya karena dia tidak ingin perlatan medis membuat anaknya takut, dan dia kehilangan rasa di tangan dan kakinya.
Baca Juga: Lucinta Luna Positif Psikotropika, Narkoba yang Jadi Barang Bukti Ditemukan di Tong Sampah
"Pada akhir minggu ketiga saya di rumah sakit, sensasi kembali ke tangan saya sementara jari-jari kaki saya mulai menghitam akibat nekrosis, kematian jaringan karena kehilangan aliran darah," tulisnya.
“Pada tanggal 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama saya, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya. " Smith akhirnya diamputasi jari kakinya pada awal Mei, dan mengatakan dia tidak dapat kembali ke sekolah atau salah satu pekerjaan paruh waktunya.
Dia mengatakan bahwa dia diberi tahu bahwa IUD dipasang terlalu cepat setelah melahirkan dan pemulihan rahim mendorongnya ke atas, atau pengetatan otot-ototnya selama setiap siklus menstruasi memaksa perangkat itu ke atas.
Baca Juga: Ditangkap di Apartemen Pribadinya, Lucinta Luna Tak Ngamuk dan Kooperatif
Apa itu IUD?
Salah satu metode kontrasepsi yang mungkin kamu pikirkan adalah AKDR.
Meski tidak untuk semua orang, tetapi AKDR ini dianggap efektif dan aman untuk sebagian besar wanita dan juga tahan lama.
"IUD" adalah singkatan dari intrauterine device. Berbentuk seperti "T" dan sedikit lebih besar dari seperempat, IUD cocok di dalam rahim.
Ini mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma mencapai dan membuahi sel telur.
Empat jenis IUD, yaitu Liletta, Kyleena, Mirena, dan Skyla, melepaskan sejumlah kecil hormon progestin (levonorgestrel) ke dalam tubuh.
Baca Juga: Ditangkap di Apartemen Pribadinya, Lucinta Luna Tak Ngamuk dan Kooperatif
Ini adalah hormon yang sama yang digunakan dalam banyak pil KB.
Jenis-jenis IUD ini cenderung membuat menstruasi Anda lebih ringan dan mungkin merupakan pilihan yang baik jika Anda mengalami menstruasi yang berat.
Jenis kelima adalah ParaGard, juga disebut T AKDR tembaga. Ini bebas hormon.
Tembaga memicu sistem kekebalan tubuh Anda untuk mencegah kehamilan.
Ini dapat menyebabkan menstruasi Anda menjadi lebih berat, terutama pada awalnya.
Tapi ParaGard bertahan lebih lama dari IUD hormonal.
Baca Juga: Viral Kisah Supir Angkot yang Bawa Anaknya saat Bekerja, Sukses Curi Perhatian Baim Wong!
Seberapa efektif IUD?
Jika kamu menggunakan IUD dengan benar, peluang Anda untuk hamil kurang dari 1%.
Manfaat yang bisa diambil dengan pemasangan IUD adalah, bertahan lebih lama, kebanyakan tidak merepotkan, hanya sekali pembayaran di muka, dan aman digunakan meski Anda menyusui.
Kebanyakan wanita sehat dapat memasang IUD dan berisiko rendah tertular penyakit menular seksual.
Tetapi IUD tidak melindungi dari sindrom pra menstruasi.
Seorang wanita tidak boleh menggunakannya, jika mengalami infeksi panggung, sedang hamil, menderita kanker serviks, atau mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan.
Anda tidak dapat menggunakan AKDR tembaga jika kamumemiliki alergi terhadap tembaga atau memiliki penyakit Wilson, yang menyebabkan tubuhnya memegang terlalu banyak tembaga.
IUD hormon dianggap aman kecuali jika kamu memiliki penyakit hati, kanker payudara, atau berisiko tinggi terkena kanker payudara. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Ibu Ini Kehilangan Indung Telur, Rahim, dan Jari Kaki Setelah Alat Kontrasepsi IUD Masuk ke Dalam Perutnya
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |