Grid.ID - Masih ingat dengan kasus pembunuhan ayah dan anak yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat pada pertengahan tahun 2019 lalu?
Kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana alias Dana (23) dirancang oleh istri baru korban yang bernama Aulia Kesuma.
Bukannya menyesal, Aulia Kesuma justru mengaku puas usai membunuh suami dan anak tirinya.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribun Jabar, aksi keji Aulia Kesuma terungkap ketika Warga Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat melihat ada mobil yang terbakar di desanya pada Minggu (25/8/2019) lalu.
Baca Juga: Bikin Heboh, harga Fantastis Sandal Teplek Nagita Slavina Jadi Sorotan Netizen
Mobil Toyota Cayla berpelat B 2983 SZH terbakar bersama dua orang di dalamnya, yang tak lain adalah Pupung Sadili dan Dana..
Namun, bukannya menyesal, Aulia justru mengaku lega usai membunuh Pupung Sadili lantaran bisa terlepas dari utang.
Pasalnya, menurut keterangan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, Aulia Kesuma dan suaminya terlilit utang senilai Rp 10 miliar.
Uang yang dipinjam itu semula digunakan untuk sejumlah usaha seperti tempat makan, namun gagal.
"Jadi sekitar Rp 10 M," kata Nasriadi, seperti dilansir dari tayangan Kompas TV, Kamis (29/8/2019).
Sementara itu, pasangan ini harus membayar cicilan ke bank senilai Rp 200 juta setiap bulannya.
Aulia yang mengaku bingung dan tertekan dengan utang yang melilitnya akhirnya nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Namun sebelum melakukannya, Aulia Kesuma mengaku pernah pergi ke dukun di Pantai Selatan untuk menghabisi nyawa korban.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Jasa Penuntut Umum (JPU) usai sidang dakwaan, pada Senin (10/2/2020) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Aulia meminta jasa Kasrini (red: mantan pembantu) agar mencarikan dukun untuk menyantet korban Edi Candra Purnama supaya meninggal," jelas JPU seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Jakarta, pada Rabu (12/2/2020).
Atas permintaan Aulia, Kasrini dan suaminya Rody Syahputra Jaya membantu Aulia Kesuma mencari dukun santet yang menyantet Pupung Sadili di Kawasan Parangtritis, Yogyakarta.
Tak tanggung-tanggung, untuk mendapatkan jasa dukun santet tersebut, Aulia rela menghabiskan uang sebesar Rp 45 juta untuk ritual.
Tak sampai di situ, Aulia Kesuma bahkan membeli seekor kuda agar ritual membunuh sang suami bisa berjalan lancar.
Pasalnya, kuda tersebut dipercaya bisa digunakan untuk ritual santet yang ditujukan kepada sang suami.
Bukan sekali, Rody juga pernah mencarikan dukun santet lagi di Yogyakarta.
Anak kandung Aulia Kesuma yang bernama Geovanni Kelvin (tersangka) jua pernah menemui dukun santet itu di Yogyakarta.
Aulia Kesuma bahkan memberi Rp 25 juta kepada Rody Syahputra untuk membeli peluru agar bisa membunuh sang suami.
Kemudian, skenario perampokan dengan biaya operasional Rp 50 juta atau dibakar dengan biaya operasional Rp 25 juta pun dilakoni tersangka.
"Terdakwa satu Aulia dan terdakwa dua Geovanni memilih membunuh korban dengan cara dibakar, lalu mengirimkan uang senilai Rp 25 juta kepada pelaku Rody," jelas JPU Sigit.
Namun, menurut kuasa hukum dari Kasrini dan Rody, dan Supriyanto alias Alpat membantah telah mencarikan dukun santet.
"Awalnya hanya untuk mendamaikan hubungan rumah tangga antara korban dengan ibu Aulia," kata anggota tim kuasa hukum Tini dkk, Martin Gea, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
"Menurut keterangan Rody, rumah tangga bu Aulia dan korban itu dalam keadaan tidak akur. Jadi hanya meminta bantuan mencarikan dukun untuk mengakurkan rumah tangga mereka, bukan untuk membunuh," terangnya. (*)
Source | : | Tribun Jabar,KompasTV,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |