Grid.ID - Virus Corona yang bemula di Wuhan kini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Dilansir dari Kompas.com, tercatat ada 60.000 orang yang terkonfirmasi kerkena virus corona dengan korban meninggal mencapai 1.600 orang.
Meskipun sudah menyebar ke berbagai negara, hingga Kamis (13/2/2020), Indonesia dinyatakan negatif virus corona atau dikenal juga dengan COVID-19.
World Health Organization (WHO) sempat mempertanyakan mengenai nol kasus virus corona di Indonesia.
Bagaimana pandangan WHO Indonesia?
Baca Juga: Potret Kehidupan Manusia Gua Asal Thailand, Hidup Sederhana Namun Berhasil Pikat Banyak Turis Cantik
Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/02/2020), WHO Representative, Dr N. Paranietharan mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dan sejumlah mitra di Indonesia melakukan pemantauan dan mempersiapkan sistem.
Menurut dia, Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk bersiap menghadapi penyebaran virus corona Wuhan, yang juga dikenal dengan COVID-19.
“Beberapa kegiatan saat ini sedang berlangsung, dari melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengamatan di pintu masuk di seluruh negeri, memastikan kapasitas laboratorium dan ketersediaan alat tes khusus, hingga melengkapi rumah sakit yang ditunjuk dengan fasilitas yang memadai untuk mengelola orang yang dicurigai dan / atau orang yang terinfeksi,” papar Paranietharan, dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Paranietharan mengatakan, Indonesia saat ini telah memiliki alat tes yang diperlukan untuk melakukan tes khusus untuk mendeteksi infeksi coronavirus (COVID-19) dengan cepat.
“Seperti dilaporkan oleh Departemen Kesehatan semua sampel yang dikumpulkan dan diuji telah mengembalikan hasil negative pada 12 Februari 2020,” kata dia.
Menurut dia, metode PCR untuk deteksi virus corona COVID-19 adalah metode yang tepat.
“Laboratorium (Litbangkes) menggunakan metode yang sesuai untuk COVID-19. Mereka mengikuti prosedur operasi standar dalam menguji sampel sesuai pedoman,” lanjut Paranietharan.
Adapun penggunaan alat tes khusus untuk COVID-19 ini telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020.
Hasil dari tes ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Bersandar Manja di Pangkuannya, Hotman Paris Risih: Jangan Raba-raba Paha Gue!
Mengenai anggapan belum adanya kasus positif corona di Indonesia karena daya tahan tubuh masyarakat Indonesia kuat, Paranietharan menyatakan, belum ada bukti soal itu.
Menurut dia, banyak faktor seputar COVID-19 yang belum diketahui.
“Apa yang dapat kita lakukan saat ini adalah secara aktif memantau situasi, menerapkan langkah-langkah yang kuat, dan belajar dari keadaan darurat kesehatan sebelumnya untuk memastikan bahwa negara tersebut dipersiapkan sebaik mungkin untuk mencegah dan mengendalikan kemungkinan wabah,” ujar Paranietharan.
Mencegah penyebaran virus corona Apa saja yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona COVID 19?
Paranietharan mengatakan, saat ini WHO telah memberikan panduan mengenai perlindungan diri sendiri maupun orang lain dari infeksi virus corona COVID-19.
“Saran kami termasuk menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut,” kata Paranietharan.
WHO juga mengimbau agar tak lupa cuci tangan menggunakan air bersih dan sabun atau cairan berbasis alkohol terutama setelah kontak langsung dengan seseorang yang sakit atau lingkungan mereka yang sakit.
Ia juga mengingatkan tentang cara yang benar ketika batuk. “Menjaga jarak, menutupi batuk dan bersin dengan tisu atau pakaian sekali pakai, dan mencuci tangan,” ujar Paranietharan.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah mempraktikkan keamanan sebelum makan, dan sebaiknya menghindari kontak tidak aman dengan peternakan maupun hewan liar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Negatif Virus Corona, Ini Kata WHO Indonesia"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |