Grid.ID - Kegiatan susur sungai yang diadakan oleh ekstrakurukuler Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman, DIY, berakhir duka.
Ya, sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang ikut kegiatan susur sungai itu hanyut terbawa banjir.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, kegiatan susur sungai tersebut diikuti oleh 256 siswa, yang rinciannya adalah 127 siswa kelas VII dan 129 siswa kelas VIII.
Kegiatan susur sungai tersebut dilaksakan di Sungai Sempor, Pedukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Turi, Sleman, pada Jumat (21/2/2020).
Saat kegiatan dimulai, hujan sudah mereda, para siswa pun turun ke sungai. Namun kondisi di hulu sungai masih hujan deras.
Hujan deras di hulu sungai tersebut pun mengakibatkan banjir di hilir dan menghantam para siswa yang sedang menyusuri sungai.
Peristiwa banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 15.20 WIB.
Sejumlah siswa hanyut dan tenggelam. Tim SAR gabungan pun mulai mencari dan mengevakuasi para korban pukul 16.00 WIB.
Pada saat kejadian beberapa siswa pun saling bahu membahu menyelamatkan teman-teman mereka yang akan terseret derasnya aliran sungai.
Dua diantaranya adalah Ahmad Bakir dan Danu Wahyu, siswa kelas VIII.
Melansir laman Kompas.com, awalnya Bakir berada di urutan paling belakang saat kegiatan susur sungai dimulai.
Namun, perlahan ia bisa mendahului teman-temannya, hingga berada di depan.
Dari penuturan Bakir, kedalaman sungai bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga sentimeter.
Saat menyurusi sungai, hujan sudah mulai turun.
"Enggak terasa, tiba-tiba air datang," ucapnya.
Saat banjir datang, Bakir mengaku sudah berada di atas bibir sungai bersama Danu.
"Kalau yang hanyut saya tidak tahu, tapi ada yang tenggelam sempat ditolong teman saya (Danu)," bebernya.
Melihat teman-temannya terseret air, Bakir pun lantas berteriak agar teman-temannya tetap berpegangan pada sebuah kayu.
Bakir juga meminta teman-temannya untuk tidak panik.
"Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik kan makin susah," ungkapnya.
Bakir pun langsung mencari benda yang ada di bibir sungai untuk menolong teman-temannya.
"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Sementara itu, Danu yang melihat beberapa temannya tenggelam, langsung melompat ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tenggelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," ungkapnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |