Grid.ID - Sosok Andy Flores Noya alias Andy F Noya dikenal sebagai salah seorang wartawan dan presenter televisi senior Indonesia.
Andy F Noya lebih dikenal sebagai pembawa acara Kick Andy yang tayang di Metro TV.
Melansir laman Wikipedia, Andy F Noya pertama kali terjun sebagai reporter pada tahun 1985, membantu Majalah Tempo.
Saat bekerja sebagai reporter, Andy ternyata masih kuliah di Sekolah Tinggi Publistik (STP) Jakarta.
Puncak karier Andy sebagai seorang jurnalis adalah ketika dirinya berhasil menjadi pemimpin redaksi Metro TV.
Selama menjadi seorang presenter, Andy juga meraih banyak prestasi, satu diantaranya adalah penghargaan dari Panasonic Gobel Award 2010, dalam kategori presenter berita/current affairs.
Sukses berkarier, tak membuat Andy besar kepala. Pasalnya, ia harus melewati hidup yang amat susah saat masih kecil.
Bahkan saat masih balita, Andy mengaku pernah disantet.
Hal itu diungkapkan Andy saat berbincang dengan Christina Lie, dalam sebuah vlog yang diunggah Christina pada Kamis (20/2/2020) kemarin.
"Saya pernah denger om Andy pas kecil pernah kena teluh ya? Kok bisa sih?" tanya Christina.
"Kakak yang paling tua cerita, menurut dia waktu umurku 4 bulan, aku mengalami sakit yang luar biasa, nggak mau makan, nggak mau minum susu," ungkap Andy.
Karena dirinya tak kunjung sembuh, orang tua Andy pun akhirnya mendatangi dukun untuk menyembuhkannya.
Tak disangka, Andy memang mendapatkan kiriman santet.
"Sehingga aku kurus kering, dokter bilang sebentar lagi aku meninggal. Nah ada kerabat yang usul 'kayaknya ini bukan penyakit biasa, ada teluh'.
"Orang tua sebenernya nggak percaya, tapi pas dokter bilang nggak ada sakit yang bisa didiagnosa, maka akhirnya mereka nyerah," ungkap Andy.
"Orang tua saya pergi ke dukun. Orang pinter ini nyediain baskom, dan taruh tokek dalam baskom itu, nah setelah itu air berubah terus muncul wajah seseorang," tambahnya.
Orang tua Andy, terutama sang ayah lebih kaget lagi ketika mengetahui orang yang mengirimi Andy santet adalah bos di kantornya sendiri.
Sang dukun mengatakan bahwa teluh yang saat ini berada di tubuh Andy sebenarnya ditujukan untuk ayah Andy.
Namun, meleset dan malah menyiksa Andy.
"Ayah saya kaget, karena wajah tersebut adalah wajah teman kantornya, bingung dia.
"Terus orang pintar tersebut tanya, 'bapak kenal orang ini?' bapak saya terus bilang 'kenal, dia atasan saya'.
"Orang ini yang meneluh, sebenarnya korbannya bapak, tapi meleset dan kena si kecil ini' kata si dukun," cerita Andi.
Ayah Andy tak ingin membalas perlakuan rekan kerjanya, dan memilih untuk melarikan diri ke daerah asalnya dan membesarkan Andy.
"Ayah saya langsung menganalisa, ternyata urusan karier, mungkin orang itu akan digeser oleh ayah saya.
"Terus kata dukunnya 'gimana apakah kita harus balas orang ini? kalau saya tusuk tokek ini, orang yang meneluh bapak akan mati' bapak saya langsung nggak setuju," papar Andy.
"Kata dukun itu 'satu-satunya cara biar anak ini selamat, harus meninggalkan ke pulau Jawa'," tambahnya.
Saat berusia 4 bulan, orang tua Andy membawanya kembali ke Ternate.
Bahkan kedua orang tuanya sudah meminta keluarga yang ada di Ternate untuk menunggu di pelabuhan, jika terjadi hal buruk pada Andy selama di kapal.
Anehnya, setelah meninggalkan pulau Jawa, Andy kembali sehat dan mau minum ASI bahkan makan.
Selama 10 hari berada di atas kapal, kondisi Andy berangsur membaik.
Keluarganya pun percaya bahwa Andy memang kena santet dari atasan ayahnya.
"Maka saat umur 4 bulan saya naik kapal dibawa ke Ternate, karena orang tua saya memang tinggal dan besar di Ternate.
"Menurut cerita ibu saya, baru berlayar meninggalkan pelabuhan Perak, Surabaya, tiba-tiba saya nangis minta minum, nyusu, dan minta makan banyak sekali," ungkap Andy.
"Kerabat di Ternate ternyata disuruh jemput, karena ada kabar bahwa saya akan meninggal di kapal. Pas tiba keluarga kaget, karena dalam waktu 10 hari saya sudah gemuk," tandasnya.
Mendengar cerita tersebut Christina pun hanya bisa bengong dan tak menyangka Andy pernah disantet orang.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | YouTube,wikipedia |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |